Tekad-Nekat

24 2 0
                                    

Nilai penalti yang Tiara dapatkan jika resign memang cukup besar dan berat untuk ditanggungnya. Namun, mendapatkan teror terus-menerus dari Ranum dan Januar yang tak juga berhenti mengejarnya ternyata jauh lebih berat.

Belum lagi Tiara masih memiliki tanggungan biaya wisuda yang harus dilunasinya. Nilainya memang tidak sebesar denda penalti yang didapatkannya, tetapi tetap saja menjadi beban biaya yang harus diselesaikannya.

Jemari lentik Tiara mulai berselancar pada media sosial di ponselnya. Mengikuti kabar berita teman-temannya yang sebagian besar berisi afirmasi hidup mereka masing-masing, mungkin bisa membuat Tiara melupakan sejenak silang-sengkarut di kepalanya.

Hampir semua orang di dunia maya menampilkan kehidupan mereka yang 'bahagia' terlepas dari beban yang harus mereka tanggung di hidup yang sesungguhnya.

Tiara menghentikan aktivitas menggulir ponselnya tepat di foto salah satu temannya, Melia. Wanita itu tampak sedang berpose di samping sebuah mobil mewah berwarna merah dengan senyum lebar merekah. Tak kalah dari foto selebriti atau selebgram yang diikutinya.

Rasa ingin tahu membuat Tiara menelisik lebih dalam semua postingan Melia. Tanpa melihat sisi kelam kehidupan Melia, wanita itu tampak sangat menikmati kehidupannya yang serba bergelimang kemewahan. Bahkan saat ini Melia telah memiliki dua restoran yang selalu ramai pengunjung. Kedua restoran tersebut terletak di luar Jakarta.

Restoran pertama berada di salah satu pantai kota Jepara. Sementara restoran lainnya berada di kota Kudus tepatnya di lereng Gunung Muria.

Melia sendiri berasal dari kota Semarang. Seperti halnya Tiara, Melia adalah yatim-piatu yang hanya dengan modal nekat merantau ke Jakarta untuk kuliah dan mencari nafkah.

Bedanya, Melia terlampau lebih berani daripada Tiara dalam hal mencari uang. Pada semester-semester awal, keduanya cukup dekat hingga akhirnya Melia membuat pilihan ter-nekat dalam hidupnya. Melelang keperawanannya di sebuah situs daring bernama The Princess. Banyaknya uang yang didapat dengan jalan 'menjual' diri, membuat Melia tak ingin meninggalkan kubangan ini.

Selain Tiara, tak ada yang tahu tentang 'pekerjaan sampingan' Melia ini. Melia selalu menggunakan samaran dalam bekerja. Para mahasiswa lain mengira Melia adalah anak orang kaya dan mendapatkan banyak warisan.

Renungan Tiara tentang masa lalu Melia, membuat sebuah tekad dalam hatinya. Tiara meletakkan ponsel dan beranjak untuk membuka laptopnya di atas meja. Dengan sedikit gemetar, Tiara mengetik alamat situs The Princess. Setelah masuk dengan menggunakan alamat email yang baru saja dibuatnya, Tiara mulai mempelajari halaman tersebut.

Untuk aktivitasnya di situs The Princess, Tiara menggunakan nama Edelweiss. Bunga yang mendapat julukan sebagai bunga abadi karena kelopaknya tidak akan rontok dalam waktu yang lama.

***

Dengan cat rambut kemasan sachet yang dibelinya di sebuah minimarket, Tiara mengubah warna rambutnya. Warna rambut merah marun kecoklatan ditambah dengan bold make-up dan dilengkapi dengan baju sedikit terbuka membuat Tiara tampak seperti orang lain. Penampilan yang memberikan kesan 'berani'.

Untuk mengambil foto guna melengkapi profil akunnya di situs The Princess dan beberapa foto lain sebagai portofolio kepada calon penawar, Tiara meminjam beberapa perlengkapan fotografi dari temannya, seperti kamera, layar warna hitam, layar warna putih dan sepasang softbox.

Awalnya Yahya, temannya tersebut menawarkan diri untuk membantu mengambil foto-foto Tiara karena wanita itu mengatakan akan mengambil foto untuk mencari pekerjaan baru dan menyediakan stok foto untuk mengisi akun instagramnya. Namun, Tiara menolak tawaran tersebut. Foto yang diambilnya tentu saja foto dengan pose berani dan bertujuan untuk menarik calon kliennya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EdelweissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang