12

23 11 0
                                    

Mitos angka 13
.
.
.


[POV 3 : Arinka, Neva, Lavender ]

Sepanjang perjalanan menuruni pohon raksasa pagi itu, mereka membicarakan berbagai macam hal. Mulai dari asal usul terbentuknya pohon raksasa itu, informasi mengenai portal-portal utama yang bisa diakses, banyaknya kawasan-kawasan unik di dunia tersebut, kekuatan sihir istimewa, sampai ke pembicaraan yang agak serius seperti saat ini, mitos angka 13 yang tidak boleh diremehkan sama sekali.

Bibi Jane mengatakan bahwa setiap tanggal tiga belas, dunia tersebut akan berubah gelap dan berhawa seram. Setiap tanggal tersebut, kesialan tidak jarang terjadi, sehingga semua penghuni dunia tersebut diliburkan dari pekerjaannya--bagi yang bekerja--dan dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas penting lainnya, khusus pada hari yang 'katanya' penuh sial itu.

"Itulah sebabnya apapun yang ada di kawasan ini tidak ada yang berjumlah tiga belas atau berkaitan dengan angka tersebut."

"Lalu apakah pernah ada kejadian sial yang menimpa seseorang saat sengaja melakukan sesuatu yang berhubungan dengan angka tiga belas?" tanya Neva.

Bibi Jane menggeleng. "Sampai saat ini belum ada yang berani untuk coba-coba. Mitosnya sih, dulu ada seseorang yang kehilangan nyawanya pada hari di mana ia sengaja merayakan ulang tahunnya yang ketiga belas. Semenjak ada cerita tersebut, tiap kali ada yang berulang tahun ketiga belas, tidak ada yang pernah merayakannya."

Mereka bertiga mengangguk hampir bersamaan. Mitos tentang angka tiga belas itu baru mereka dengar. Kecuali Arinka, di dunianya dulu memang ia pernah sesekali mendengar perihal mitos angka sial itu, tetapi tidak mengira kalau di dimensi lain pun juga ada mitos yang serupa.

Sebuah portal yang terdapat di tengah sebuah pohon raksasa lainnya kini dapat mereka lihat secara langsung melalui indera penglihatan mereka. Pembicaraan seru mengenai angka tiga belas, terpaksa terhenti karena bibi Jane kini sibuk berbicara dengan dua orang berjubah--penjaga portal utama Sky Land.

Setelah berbincang cukup lama, mereka bertiga berpamitan dengan bibi Jane. Lavender-lah yang paling tampak sedih, ia bahkan memeluk bibi Jane erat sekali.

"Terima kasih bibi Jane. Kalau ada sempat, aku akan mampir ke rumah bibi Jane lagi kapan-kapan. Akan kuperkenalkan juga Red dan Alara pada bibi."

'Tentu, sayang."

"Semuanya, ingat pesan bibi. Kalau kalian memiliki kekuatan sihir, gunakanlah kekuatan itu untuk melindungi diri kalian, jangan sampai melukai. Kecuali kalau kalian bertemu monster atau dalam keadaan darurat serupa. Juga seperti yang kubilang tadi, jangan macam-macam dengan angka sial bin keramat itu. Mitos itu bukan sembarang mitos. Masih banyak cerita lainnya yang belum bibi ceritakan. Jadi bibi harap kalian bisa mengingat pesan bibi dan berhati-hati."

Arinka, Neva dan Lavender mengangguk patuh. "Terima kasih bibi Jane!" ucap mereka bebarengan sambil melambaikan tangan mereka sebagai bentuk perpisahan terakhir mereka.

"Kami akan membantu kalian melewati portal utama menuju Middlenia, bersiaplah!" ujar salah satu penjaga portal bertudung yang kini menuntun mereka.

Arinka, Lavender, Neva, dan kedua penjaga portal itu masuk ke dalam portal satu persatu. Kemudian, cahaya ungu-hitam berputar yang terletak dalam pohon raksasa itu menelan mereka semua, menyisakan bibi Jane yang kini tersenyum sedih melihat kepergian anak-anak yang sempat membuat suasana rumahnya menjadi ramai kembali. Sudah lama, bibi Jane tak merasakan suasana seperti itu, sehingga pertemuan singkatnya dengan ketiga anak remaja itu sangat berkesan untuknya.

"Kheelan, mereka semua anak-anak baik. Semoga mereka selalu dilindungi oleh kaum kalian. Aku mohon."

.
.
.

Tbc

************************************

Published : 13 Februari 2022

Tema : Mitos angka 13

A/N :

Ya ampun aku nulis ini di jalan :")))

Buru-buru banget tapi yang penting engga bolong HUH HAH HUH HAH /plak

see u di chapter berikutnya!

Fraternity: the Adventure of the Main Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang