22

17 10 0
                                    

.
.
.

[POV 3 : Lia, Ryn, Lavender, Alara, Red, Neva, Arinka]

Lia hanya bisa terdiam sambil terus ikut berlari bersama penyelamatnya. Ia bahkan tidak tahu, sudah berapa kali mereka berbelok ke kanan dan ke kiri atau berputar arah demi menghindari kerumunan juga ledakan-ledakan yang terjadi.

Suasana kota tersebut jauh dari kata baik. Benar-benar kacau dan buruk sekali. Untungnya, hampir semua bangunan di sana berbahan dasar batu sehingga tidak terbakar. Hanya rusak sebagian akibat dentuman kencang yang diberikan oleh makhluk terbang aneh berkepala kucing.

Dan rupanya, ledakan-ledakan tersebut berasal dari kekuatan seorang wanita bertopeng hitam yang kini sedang menunggangi seekor kucing raksasa bersayap yang terbang ke sana kemari membuat kekacauan tadi. Mulanya Lia takjub, karena ia belum pernah melihat hal seperti itu dalam dunia mimpi yang kerap ia kunjungi. Tetapi saat tahu kalau kekacauan itu berasal dari mereka, ia langsung membuang rasa takjubnya terhadap makhluk jahat tersebut.

BOOM!

Sebuah ledakan kembali terjadi. Namun, kali ini berbeda. Bukan ledakan api seperti sebelumnya, tetapi sebuah ledakan salju yang menciptakan hujan salju di sekitarnya.

Kedua mata Lia tanpa sengaja bertemu dengan si pemilik kekuatan salju itu. Biru dan musim dingin adalah favoritnya. Dan gadis yang baru saja membuat badai salju kecil itu memiliki keduanya.

Salju yang kini berterbangan di sekitarnya membuatnya terpana dan seketika melupakan fakta kalau saat ini ia sedang berada dalam situasi genting yang membahayakan nyawa.

"Ayo kita bantu mereka," seru si pirang sambil mulai berlari ke arah rombongan manusia berkekuatan sihir itu.

"Neva, tunggu!" si gadis berkepang dua turut menyusul.

Detik berikutnya, Lavender dan Lia mau tidak mau juga ikut mendekat dan bergabung dengan mereka. 

"Lily, sekarang!" teriak seseorang, entah dari mana. Penglihatannya menjadi tidak begitu jelas semenjak munculnya badai salju yang kini tercipta di area tersebut.

Hanya saja, tak sampai dalam sekejap mata, Lia dan Lavender dikagetkan oleh datangnya petir merah  menyala yang kini menyambar seekor kucing raksasa bersayap bersama seorang wanita bertopeng hitam yang menungganginya.

Napas Lia tercekat, kala ia melihat peristiwa yang terjadi begitu cepat itu kini menghasilkan bunyi berdebum diikuti dengan seonggok hewan raksasa yang kini terbaring tidak bernyawa. Raungan pilu juga teriakan seorang wanita itu terdengar jelas olehnya.

Lia merinding. 

Ia kini mulai tersadar, kalau ia bisa saja kehilangan nyawanya di sana. Kalau saat ini ia hidup, sedetik kemudian sama sekali tidak menjamin dirinya untuk tetap utuh di sana, seperti hewan raksasa yang tersengat petir merah tadi.

Karena, dunia itu nyata. Bukan sekadar alam mimpi yang dapat menolongnya dari kematian dengan kembali ke realitas kapan saja.

.
.
.

Tbc

************************************

Published : 25 Februari 2022

Tema : [ Buat cerita di mana tokoh utama di hari ke-6 bertemu dengan tokoh utama di hari ke-17 ]

Tokoh utama di hari ke-6 = Ryn
Tokoh utama di hari ke-17 = Lia

A/N :

Aku kok berharap cerita ini ga ada yang baca ya... saking absurdnya //ngesot

*skip

BTW BTW BTW

AAAAA gatau ini kebetulan darimana... tpi beruntung banget tema ini muncul karena emang sekarang mereka uda pada ngumpul kan...

Terakhir rombongan mereka jadi begini :

Ryn + Lily + Alara + Red

Trus

Lia + Neva + Lavender + Arinka

Mereka akhirnya ketemu di chap ini dan tinggal rombongan terakhir : Ace, Jack yang gatau di mana sama Natasha yang masi terapung apung di laut hiks :"))

Sisa 3 hari, harus bisa kekumpul semua si mereka kalau mau tamat //berdoa semoga bisa


See u~

Fraternity: the Adventure of the Main Characters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang