Prolog

24 6 1
                                    

"Lo masih mau ngelawan gue?!" bentak seorang gadis berambut pendek seraya mendorong Dara ke arah pinggir rooftop.

"Salah gue apa sih?? Gue pernah ganggu kalian, hah?! Gue udah pusing sama semua ini dan lo nambah nambahin beban gue?!" cerocos Dara sudah muak dengan semua ini.

"Udah lah abisin aja nih anak, berani beraninya ngebentak lo," sahut yang lain menyulut emosi gadis di hadapan Dara.

Dia mendorong bahu Dara semakin ke pojok, padahal jelas-jelas hal itu berbahaya. "Jangan dorong gue, anjing!" tangkis Dara berusaha mendorong gadis itu balik.

"Lo pikir gue mau ngikutin omongan lo, brengsek?! Berani-beraninya lo suka sama dia!!" dia terus mendorong Dara sambil memukul dan menempeleng kepala Dara berkali-kali.

"Cewek anjing lo! Sialan!!" pekik Dara.

"Eh bukan maksud gue begitu, udah jangan dorong dia terus!"

"Plis stop jangan!--" mohon Dara ketakutan.

"Akhhhh!! Jangan!!" teriak yang lain ketika gadis berambut pendek itu berhasil buat Dara terpeleset dan bergelantungan.

"Anjing! Gimana ini??!!" histerisnya.

"Plis tolongin gue," lirih Dara menangis, tangannya sudah tidak kuat lagi menahan berat badannya sendiri.

"Plis--"

"Aaaaaakhhhhh ada yang jatuh!!"

"Akhhhh!!"

"Dia yang dorong Bu!!!"

"Pak cepet panggil ambulans Pak!!"

"Akhhh!!"

"Bukan salah gue, bukan!!"

.


.



.





































Time
































Hai hai, ini karya baru aku lagi, gak tau lagi pengen aja bikin cerita yang lebih ke kayak fantasi gitu, soalnya abis baca comic di Webt**n dan dapet ide baru kenapa gak bikin cerita fantasi juga yakan.

Oiyaa cerita ini bakal banyak kata kata kasarnyaa, karena mau bikin karakter yang kayak gitu. Kalo yang kurang suka skip aja yaa gapapa :)


Makasihhh ♡



TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang