3. Declaration

217 47 13
                                    

"Aku gak tau kenapa Mitsuya-san, meminta ku datang di pagi-pagi buta begini... Tapi, sopan kah seperti ini?" Tanya ku, kepada seorang laki-laki yang sedang tidur di lantai.

"Hmm" Gumam Mitsuya, yang masih di alam mimpi nya.

"Mitsuya-san, Mitsui, Mitsubishi.." Panggilku sambil berjongkok di sebelah nya.

"Hmm" balas nya, yang masih memejamkan mata nya.

"Tapi ganteng, kok bisa ya tidur aja ganteng.. Aku diam saja jelek" Gumam ku, yang sedang menikmati ciptaan Tuhan.

"Aku jomblo loh, dari lahir aku jomblo.. Tapi, aku takut kena tipu lagi.. Enam belas kali aku di tipu" Curhatku kepada orang tidur.

Mitsuya diam saja.

"Tapi, aku ga nyangka, anak botak jadi Ikemen.. Kau itu perfect, maka nya aku tidak berani suka padamu.. Kau bisa menjahit, masak, akademis juga bagus.. Yang lebih keren nya lagi, kau kapten Toman.. Laki-laki tampan bisa bertarung itu...".

Brak.

Aku langsung melihat ke arah pintu yang terbuka.

"Siapa?" Tanya seorang wanita kepadaku, yang sedang berdiri di depan pintu ruangan.

"Maaf" Aku langsung spontan berdiri, namun tangan kekar menahan ku.

"Yo Yuzuha" Panggil Mitsuya, yang sudah bangun.

"He!?" Aku kaget setengah mati, melihat nya sudah bangun.

Dia sudah bangun sejak kapan? Dan siapa wanita ini? Apa pacar nya?.

"Ah.. aku hanya pelanggan nya" Ucap ku kepada Yuzuha.

"Taka-chaan" Panggil seseorang laki laki tinggi, yang datang dari belakang Yuzuha.

"Mitsuya-san, seperti nya aku pulang saja.." Pamit ku kepada Mitsuya.

Rasa nya aku ingin menghilang saja di situasi kaya gini.

"Kalian mau ngapain?" Tanya Mitsuya, kepada dua Shiba yang baru datang ini, sambil tetap memegang tangan ku.

Kenapa kau tetap menahan ku sih.

Batin ku sudah menangis.

"Taka-chan, kenapa kau galak sekali.. Kami kesini untuk mengunjungi mu, kami juga bawa sarapan" Ucap Hakkai, yang menunjukkan tiga bungkusan makanan.

Aa.. Aku juga bawa bekal untuk nya.

Aku menatap bungkusan yang di pegang Hakkai.

"Mitsuya-san, bagaimana jika aku kembali lagi nanti siang.. Atau begini, kamu catat saja bahan apa yang diperlukan dan aku akan membeli nya" Tawar ku kepada Mitsuya, untuk pergi dari sini.

"Taka-chan, dia asisten mu?" Tanya Hakkai yang melihat ku.

Tentu saja dari tadi wanita itu juga melihat ke arah ku.

"Aku pelanggan nya" Jawabku cepat.

"Oh.. Begitu, oh ya.. Yuzuha kata nya mau jadi Asisten mu" Ucap Hakkai kepada Mitsuya.

"Aku tidak perlu, dia ini asisten ku.." Ucap Mitsuya, yang menunjukku.

"Bukan nya pelanggan?" Tanya Hakkai.

"Dua dua nya, itulah perjanjian nya.. Kalian pulang saja, aku sedang..".

Tereret tereret teretet Konna koto ii na Dekitara ii na Anna yume konna yume ippai aru kedo.

Red Thread (Takashi Mitsuya And Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang