31💔

3.3K 207 11
                                    

"hai cantik.. kok masih bangun" sapa guanlin saat melihat chenle tengah duduk bersandar sambil membaca buku-buku yang dibawakan buna, padahal hari sudah malam


"eh mas alin.. iya.. aku tidak bisa tidur karena menunggu jisung" 

"mas alin bawa apa?" lanjutnya

"aah, ini mas alin bawakan mandu.. mas alin dengar kemarin kau minta tuan jaemin untuk dibelikan mandu" ucapnya mengiming-iming


"uwaaaah benar sekali.. aku memang sedang ingin mandu.. hehe" sahut si manis sembari menyambar kresek mandu di tangan guanlin

"chaaaaa.. biar mas alin siapkan meja makanmu tuan" ucapnya sambil membuka meja lipat di ranjang pasien



"kau bilang kau sedang menunggu jisung ya? kau merindukannya? mau mas alin teleponkan?"

"ah.. tidak-tidak.. bukan itu maksudku.. 😅
--jisung tadi ada disini menemaniku.. tapi aku tertidur sebentar dan dia sudah menghilang ☹" 


melihat raut sedih dari si manis, mood guanllin seketika hancur

dia menunduk lesu dan mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang



"chenle-ya.."

"ya mas alin?"

"kau masih mencintai jisung? kau tidak membencinya?"


"tch.. hahaha.. apa yang mas alin bicarakan.. kenapa aku harus membenci suamiku sendiri" sahut chenle sambil terkekeh

"chenle.. tidak bisakah kau meninggalkannya dan menikah saja denganku?" tanya guanlin dengan wajah serius


"w-waeire?? (mas alin kenapa?)"

"apa kau masih tidak sadar atas apa yang sudah bajingan itu lakukan padamu?!
--apa kau lupa semua sakit yang disebabkan olehnya padamu?!" guanlin berbicara dengan nada tinggi


"m-mas alin.. ada apa denganmu? aku istri rekanmu.. kenapa bicara begini?" chenle mulai tak nyaman dengan situasi ini sekarang

"chenle.. sekali saja abaikan perasaan cintamu padanya dan lihatlah siapa yang lebih tulus mencintaimu... kau berhak mendapatkan yang lebih baik darinya chen-"


"geumanhae! (mas alin cukup!) aku tidak mau dengar jika yang mas alin bicarakan hanya kejelekan suamiku...
--lebih baik mas alin pergi" ucap si manis dengan wajah cemberut



sedikit mengusak wajahnya kasar, guanlin sadar bahwa ini memang tidak benar

"hhh.. chenle, mas alin minta maaf.. tolong lupakan semua yang baru saja kau dengar" mohonnya

sedangkan chenle hanya bersedekap dada sambil memalingkan wajah


"oh ayolah.. mas mohon? hm???" ucap guanlin sambil ber-aegyo

"oouuhh menjijikkan mas allin!! sudah hentikan 😂" chenle kembali tertawa karena tingkah absurd yang dibuat guanlin


"kau ingin punya anak dengan jisung?" tanya guanlin lagi, namun dengan nada yang lebih ceria

"eung!!" si manis dengan mantap mengiyakan

[✔] SHOULD I DIE? - JICHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang