Jeno-Lami (Under the Sakura Tree🌺)

83 9 2
                                    

Happy Reading...

Pukul 21.30 KST

Sungkyung sedikit pulang terlambat hari ini dikarenakan Nyonya Hwang yang sakit hingga Sungkyung pun memutuskan untuk mengantar wanita renta itu ke rumahnya yang lumayan dekat dari kedai.

Sungkyung merawat wanita itu sampai dua anak Nyonya Hwang pulang ke rumah.

Kini Sungkyung membersihkan dirinya dan memasak makan malam untuk dirinya sendiri.

Jangan tanya tentang Jeno.
Lelaki itu tak akan menyentuh makanan buatannya hingga dingin bahkan sampai busuk lalu berakhir dengan Sungkyung membuangnya ke tong sampah.

Setelah jadi, Sungkyung pun memakan masakannya dengan tenang. Hanya ia sendiri di meja makan karena lelaki itu belum pulang. Lagipula Jeno juga tak akan sudi makan bersamanya.

Di tengah kesunyian yang menyelimuti, gadis malang itu tersenyum miris. Air matanya lagi-lagi mengalir bebas.

Ia ingin kuat, ia ingin melawan kesedihannya dan mengubahnya menjadi kebahagiaan dengan alasan sebentar lagi malaikat kecilnya akan hadir menemani.

Namun itu hanya omong kosong. Karena kenyataannya adalah, penyiksaan tak akan berhenti untuk menghancurkannya.
Sungkyung bahkan dibuat tak mengerti. Mengapa Tuhan menciptakannya jika ia hanya tak lebih dari sebuah sampah di dunia ini.

Ia ingin mati, ia ingin dunia ini damai akibat kepergiannya.
Bahkan pernah suatu kali Sungkyung moncoba bunuh diri, namun hal itu diurungkan saat ia membaca sebuah quote yang tertulis pada sebuah gembok di jembatan sungai Han.

Kehidupanmu bukan ditentukan oleh apa yang dipikirkan orang lain tentangmu.
Tapi ditentukan apa yang Tuhan pikirkan tentangmu, karena dia yang pegang kendali penuh atas kehidupanmu.

Tidak masuk akal jika kau hidup di dunia ini tanpa ada tujuan, bukan?
Tuhan menciptakanmu tidak untuk main-main. Dia menciptakanmu karena dia punya rencana indah untuk hidupmu. Dia menyayangimu dan itu terbukti dengan kau yang hidup sehat sampai saat ini.

Setiap kesulitan-kesulitan yang kamu hadapi saat ini, Tuhan sudah menyediakan jalan keluarnya.
Jangan pernah hilangkan harapanmu dan tetaplah berharap pada Tuhan.

Jujur Sungkyung merasa asing dengan kalimat-kalimat tersebut yang mengatakan bahwa Tuhan menyayanginya. Karena selama ini dia selalu menganggap bahwa dirinya adalah kesalahan.

Dan kalimat-kalimat itu sungguh berlawanan dengan apa yang dikatakan semua orang padanya.

Dan di malam itu, harapannya yang sudah hilang sejak lama kembali penuh bahkan mungkin sampai tumpah saking penuhnya.
Tidak jadi bunuh diri, gadis berbadan dua itu malah tersenyum penuh bahagia dan pulang ke rumahnya.
Melakukan dan meyakini kalimat-kalimat ajaib yang sudah menyelamatkan hidupnya.

Itu yang membuatnya bertahan hingga saat ini, apalagi dengan keberadaan bayinya.
Ia tak mungkin membunuh malaikat kecilnya.

"Mama percaya, suatu saat kita pasti bahagia. Suatu saat papa akan menyayangi Milky, bermain bersama Milky...." gadis malang itu terkekeh akibat perkataannya sendiri sembari menghapus kasar air matanya.

Mengusap perut besarnya lembut,
"Bertahan ya, sayang..." lirih Sungkyung.

Ceklek

Kedatangan seseorang membuat Sungkyung tersenyum senang.
Dengan semangat ia menanyakan kabar sang suami seolah kejadian-kejadian kemarin tak pernah terjadi.

"Kakak sudah makan?"

"...."

Mengabaikan pertanyaan gadis itu, Jeno langsung pergi ke kamarnya bahkan tak meliriknya sama sekali.

Special One Shoot (MMC)💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang