Happy Reading....
"Donghyu-Mark?"
Tubuh Koeun membeku, Mark yang kini berdiri di hadapannya bukan seperti Mark yang ia kenal.
Tatapan penuh amarah, deru napas yang naik turun, tangan mengepal, dan rahang yang mengeras. Koeun dapat merasakannya.
"Masuk!" suara itu dingin namun penuh penekanan, seolah jika ada yang membantah maka nyawa lah yang kan jadi sasarannya.
Sesudah masuk, Mark mengunci menutup pintu apartemen Koeun.
"Apa maksudmu tidak mengangkat panggilanku?" aura lelaki itu sangat sangat dingin, jangan macam-macam dengan Mark jika kau tak ungin nyawamu melayang saat ini.
Mark mengedarkan pandangannya hingga emosinya semakin memuncak ketika melihat ponsel Koeun berada di sofa ruang tamu.
Dia kembali menatap Koeun dengan tatapan membunuh.
"Jawab!"
"M-mark m-maaf....aku sedang di kamar mandi tadi, j-jadi-"
"Kau pikir aku bodoh? Aku menghubungimu delapan kali dan kau di kamar mandi? Selama itu?"
Mark terkekeh, terdengar dingin tapi juga miris.
"Aku jujur, Mark! Aku memang tidak mendengarnya"
"TAPI KAU MENGHUBUNGI LEE DONGHYUCK, SIALAN!!
KAU MENGHUBUNGINYA DI JAM YANG SAMA SAAT AKU MENGHUBUNGIMU!!"Benar saat di mobil menuju apartemen Koeun, Mark menghubungi Haechan untuk menanyakan sesuatu tentang Koeun.
Namun saat menghubungi lelaki itu, layar ponsel menunjukkan bahwa Haechan sedang berada di panggilan lain.Dan ya, menit selanjutnya dia benar-benar kecewa dengan Koeun.
Haechan mengatakan bahwa baru saja dia melakukan panggilan suara dengan Koeun.Tubuh Koeun bergetar, air matanya mengalir deras takut akan sosok
Lee Mark yang saya ini ada di hadapannya."Eun...." lirih Mark tak habis pikir, lelaki itu mengusap wajahnya frustasi.
"Kau mencintainya?" lirih Mark menatap Koeun kecewa.
"....."
"JAWAB AKU KOEUN!"
"IYAA!!! IYA AKU MENCINTAI LEE DONGHYUCK, AKU MENCINTAI ADIKMU!!" balas Koeun berteriak.
Jawaban Koeun berhasil membuat Mark mematung.
Lelaki itu tak percaya, apakah ini kekasihnya yang dahulu sangat memegang apa itu arti kesetiaan?
Kekasih yang dahulu meyakinkannya bahwa mereka akan terus mencintai dan kembali menjalin hubungan saat waktunya tiba. Membuat Mark mengalah untuk kebaikan semua orang. Putus dari kekasih yang amat dicintainya.Dan sekarang?
"Wow....." Mark memandangnya tak percaya, dia terkekeh menertawakan kebodohannya yang terlalu berharap lebih pada gadis itu.
Tangis Koeun semakin menjadi,
bahu itu bergetar hebat.Jika dulu Mark sangat menjaga agar air mata Koeun tidak menetes barang satu tetes pun apalagi karena dirinya dan akan membunuh siapapun yang membuat Koeunnya seperti itu.
Tapi sekarang, gadis itu justru menangis hebat di depannya.
Dan entahlah apakah Mark harus menyalahkan dirinya karena membuat gadis ini menangis."Kau mengecewakanku, Eun.."
Setelah mengatakan itu, Mark melenggang pergi. Menutup pintu bercat putih itu begitu keras hingga dentumannya membuat si pemilik rumah yang sedang menangis tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special One Shoot (MMC)💚
FanfictionHanya kumpulan cerita pendek dari setiap member NCT DREAM dan MMC Girls