A

494 61 7
                                    

Hanma Shuji tahun ini juga meratapi makam yang selama 10 tahun menghantuinya.

" hai? Tahun ini aku datang lagi. Apa kau merasa kesepian kerana aku jarang menemuimu. "

Dia menghela nafas kasar, jujur jika setiap kali melawati makam gadis itu membuatnya merasa jika beban yang dia pikul 10 tahun kebelakangan ini terangkat begitu saja.

" kau tahu? Aku jarang menemuimu kerana aku masih menjadi buruan , bodohnya. Apa jika diriku dulu tidak melarikan diri maka mereka tidak akan menyentuhmu? "

Sial bayangan gadis itu masih saja mengikutinya kemanapun dia pergi, itu membuatnya hampir gila.

Seakan jika gadis itu masih hidup seperti dulu.

" aku benci kenyataan kau mati kerana ku. Para pengecut itu malah membalas dendam mereka pada dirimu. Jika saja dulu aku tidak mengikuti kisaki , semuanya akan baik baik saja kan? "

Jika diingat ingat,  hubungannya dengan gadis itu sangat menyenangkan dan itu jauh sebelum dia bertemu dengan kisaki.

Dia sangat mencintai gadis itu sangat menyayangi dirinya.

Hanma memang bodoh saat mulai mengabaikan gadis itu, hanya kerana hiburan dunia berandalannya.

Tanpa dia sedari dia mulai mengabaikan kekasihnya sendiri.

Mulai mengasarinya , memarahinya, membentaknya, berkata kasar padanya, menidurinya sesuka hati. .

Seakan gadis itu boneka hidup baginya.

Tapi gadis itu. Lebih bodoh. Setelah apa yang dia lakukan gadis itu malah makin setia padanya.

Sejujurnya Hanma bahagia. Jauh didalam hatinya dia bahagia. Gadis itu tetap bersamanya walau apapun yang dilakukan dia hanya membawa penderitaan.

Dan hari terburuk didalam hidupnya tiba.

Setelah kehilangan kisaki sumber hiburannya.

Dia malah kehilangan satu satunya alasan dia untuk tetap waras.

Kekasihnya dibunuh oleh orang orang yang menyimpan dendam padanya.

Saat itu dunianya hancur. Lebih hancur dari hatinya. Hidup tanpa gadis itu mimpi terburuk baginya.

Yang lebih memilukan kekasihnya hamil. Anaknya juga menjadi korban.

" hei, apa kau ingat? Dulu kau berkata jika mempunyai anak dengan ku kau ingin menamainya Hiiro jika lelaki, sialnya aku meninggalkanmu ketika kau ingin menyebut namanya jika perempuan "

Sama juga seperti setiap kali mengunjungi makam itu dia pasti membawakan bunga baby breath kesukaan gadisnya.

" jika hari itu tidak pernah terjadi dan seandainya kau masih hidup, apa kau dan aku akan bahagia? Apa aku bertanggung jawab untuk kau dan si kecil didalam rahimmu? "

Hanma menangis. Ini salahnya sungguh salah dirinya , seharusnya gadis itu masih hidup sekarang, tumbuh menjadi wanita dewasa yang tak dapat dia raih lagi dan bukannya mati diusia remaja.

" maaf , sungguh maafkan aku. Harusnya kau dan aku tidak pernah bertemu. Seharusnya kau dan aku tidak memiliki hubungan. Kau menghantui ku kau membuatku gila,  kau membuatku hidup tanpa jiwa. Sudah ku putuskan, hari ini aku akan menemuimu, menemui si kecil itu "

Tangannya perlahan lahan menodongkan pistol ke kepalanya sendiri.

" ku harap di kehidupan yang seterusnya dimana aku akan menjagamu sebaik mungkin mencintaimu sepenuh hati dan bahkan menikahimu,  kehidupan dimana aku membahagiakanmu tanpa peduli hidup dan matiku , aku sangat ingin bertemu dirimu lagi "

Itu kata kata terakhirnya sebelum menembakan peluru kedalam kepalanya.
















" cinta kalian itu indah sekali,  kau membuatkan doamu tulus tersampai padaku , apa yang dewi takdir benci dari kalian sehingga harus mengulangi takdir yang sama berulang kali, kau beruntung dewi cinta sepertiku ingin akhir yang bahagia untuk kisah kalian yang seterusnya "

Dewi cinta turut berduka untuk mereka.







Jadi apa yang terjadi setelah ini?


baby breath | hanma shujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang