Sepasang kaki perlahan melangkah di lantai koridor sekolah. Terdengar kericuhan dari kejauhan. Entah itu apa.
Dia cukup penasaran. Ketika rasa penasaran itu membuat langkahnya semakin cepat.
Tapi tiba-tiba...
"Hoi!"
Ada yang mengejutkan dari belakang.
Gadis ber-nametag Vellya Almeyra. A itu menolehkan kepala. Sempat tersentak kaget, sampai akhirnya dia bisa bernapas lega melihat wajah orang yang mengejutkannya.
"Aku baru mau nyamperin ke kelas kamu, Si," ujar Vellya.
"Ett, LO-GUE!" tegur gadis yang dipanggil Sisi oleh Vellya.
"Iya-iya. Lupa." Vellya sambil menghela napas.
"Apa lo bilang tadi?! Yaampun Vellya sahabat gue yang paling cantik! Tadi gue nyamperin ke kelas lo, tapi lo malah mau ke kelas gue?" Dengan mulut cerewetnya itu, Sisi mengomel.
"Ya... mana gue tau," balas Vellya sembari tersenyum tak enak hati.
Binar wajah yang polos itu sangat tidak cocok dengan gaya bicara yang lebih kasar dibanding Aku-Kamu.
"Yaudah gue maafin." Seolah tidak terjadi apa-apa, Sisi melupakan rasa kesalnya barusan.
"Ciee ciee." Tiba-tiba Chelsea berubah menjadi menggoda Vellya.
"Kenapa?" sahut Vellya dengan wajah berakting seolah tidak salah tingkah. Padahal rasanya sudah ingin senyum bibirnya.
"Kangen kan ketemu Abang gue?"
Vellya berusaha menahan bibirnya yang ingin senyum dan menganggukkan kepala malu-malu. Ya, inilah yang membuatnya salah tingkah. Dia membayangkan tentang cerita Chelsea sebagai Adik dari lelaki itu. Chelsea mengatakan lelaki itu akan membuat kejutan.
Kedua mata Vellya tiba-tiba menjadi gelap. Sepasang tangan menutup Indra penglihatan Vellya yang dengan spontan memegang tangan itu.
"Vel?"
"Aku kangen."
Senyum Vellya muncul mengetahui siapa pemilik sepasangan tangan itu. Suara orang itu berbisik tepat di telinga Vellya.
"Maafin aku ya?"
Vellya menggelengkan kepala. "Aku ngerti kok kalo kakak sibuk sama kegiatan sekolah. Kak Zen pasti jadwalnya padat, kan?"
"Iya."
Vellya meraba-raba tangan pria itu. "Oh ya, ini kenapa harus ditutup mata aku? Lepas dulu kak."
"Ini kejutan, jadi kamu belum boleh tau."
"Oke deh." Vellya tertawa kecil. "Berapa lama aku harus ditutup gini, Kak?"
"Sebentar."
"Kamu tutup mata dulu," titah lelaki itu. Tak berselang lama dari itu, tangan yang menutupi mata Vellya terlepas.
Cup
Sebuah kecupan mendarat di pipi kiri Vellya dengan lembut.
Vellya membuka mata, dengan pipi yang muncul semburat merah.
"Happy anniversary ke satu tahun." Dengan penuh romantis lelaki itu mengatakannya disertai senyuman. Di tangannya ada sebuah cupcake yang bergambar princess.
"Cielah yang mau dikasih kejutan udah senyum senyum aja."
Celetukan Chelsea seketika membuyarkan imajinasi Vellya yang dia buat sendiri alurnya.
Huh... sayangnya itu memang hanya sebuah imajinasi Vellya tentang kejutan yang akan dia dapatkan dari lelaki itu.
TBC.
Di prolog ini perkenalan dulu sama tokoh-tokohnya pelan-pelan yaaa.
Pembukaan dengan yang romantis² aja dulu (。・ω・。)ノ♡Terima kasih sudah membaca.
Tinggalkan jejak kalian okee.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine (Revisi Bertahap)
Teen FictionApa Vellya bisa kembali mempercayai Alarick setelah pengkhianatan itu? Bisa dibayangkan bagaimana rasanya melihat cowok yang sangat kita cintai dan perjuangkan malah menyatakan perasaan ke cewek lain di depan mata kepala sendiri? Rasa sakit itu meng...