CHAPTER 04

3.4K 338 4
                                    

Jeno tidak percaya jika hari itu ia akan menjadi budak untuk Karina seharian, tidak cukup hanya menjemput gadis itu ke rumahnya dan membantunya untuk menaikan koper ke mobil, ternyata Jeno juga harus membawakan dua koper milik Karina itu ke dalam rumahnya hingga sampai ke kamar yang akan gadis itu tempati, tepatnya berada di lantai dua dan berhadapan langsung dengan kamar Jeno.

"Kedua orang tuamu telah berangkat ke Jepang bukan?" Tanya Renjun.

"Ya, tadi pagi mereka berangkat. Kenapa memangnya?"

"Hei! Kau akan bebas, Jeno! Tidak ada yang akan memarahimu lagi ketika kita ikut serta dalam lomba balap motor itu." Jeno yang tengah asyik meminum sekaleng cola pun hampir tersedak akibat ucapan Renjun barusan.

"Kau benar, tidak ada lagi yang akan memarahi kita habis-habisan karena pulang hingga larut malam." Haechan yang baru saja datang langsung bergabung dengan obrolan dengan menimpali ucapan Renjun.

Mereka semua tertawa setuju, "Lalu? Apa kalian mau ikut serta malam ini?" Tanya Jeno dengan penuh semangat.

"Ayo! Ajak mereka juga." Jeno dan Renjun kompak menoleh pada Haechan, mereka tidak tahu siapa yang di maksud dengan 'mereka' oleh Haechan itu.

"Mereka siapa?" Tanya Jeno.

"Giselle dan Shuhua." Jawab Haechan.

Seketika Jeno dan Renjun menggelengkan kepala mereka cepat, membawa seorang gadis hanya akan membuat susah saja, para gadis tersebut bisa saja mengganggu mereka dan malah membebani.

Pasti para gadis tersebut juga akan mengeluh meminta pulang, terlebih dengan lingkungan super ramai dengan orang-orang yang tidak disukai para gadis. Sesak akan motor-motor dan suara bising kenalpot yang saling bersahut-sahutan.

"Tidak! Tidak! Jangan ajak mereka, nanti mereka akan membuat susah saja, merengek meminta pulang saat pertandingan tengah seru-serunya." Ujar Jeno.

"Baiklah, kalau begitu ayo kita berangkat sekarang juga." Ajak Haechan yang lalu disahuti anggukan kepala oleh Jeno dan Renjun.

Haechan hanya bisa pasrah, toh omongan Jeno ada benarnya. Mengajak Giselle pasti akan membuat Haechan selalu was-was saja terlebih ia takut jika sesuatu menjijikan terjadi pada gadisnya saat berada di area pertandingan balap tersebut.

Jeno, Renjun, dan Haechan lalu bergegas meninggalkan tempat tongkrongan mereka yang berada di atap sekolah lalu pergi menuju parkiran, sebenarnya jam pelajaran sekolah telah berakhir sejak satu jam yang lalu. Namun ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk berkumpul bersama walau hanya sekedar mengobrol ataupun menghabiskan satu dua kaleng cola.

"Lee Haechan!"

Haechan menoleh pada gadis yang memanggilnya, siapa lagi kalau bukan Giselle.

Giselle berlari kecil menghampiri Haechan dengan wajah super masam. "Giselle? Kenapa kau belum pulang?" Tanya Haechan heran.

"Hah?! Sudah satu jam aku menunggumu bersama anak baru itu dan juga Shuhua! Kau tahu kan? Aku sangat benci menunggu! Jadi aku memutuskan untuk mencarimu! Kau ini membuatku kesal saja sih!" Nada bicara Giselle meninggi dan melengking, bahkan Jeno dan Renjun sampai meringis mendengarnya.

"Maafkan aku, aku pikir kau sudah pulang dengan Ningning."

"Ningning sudah pulang bersama Yangyang dan Chenle, kau mengajak aku untuk pulang bersama karena itu aku menunggumu, dan apa-apaan ini? Kau sendiri malah lupa?! Sialan!" Giselle memukuli lengan Haechan kesal hingga membuatnya mengaduh kesakitan.

"Maafkan aku, sayang."

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu! Aku marah padamu, mulai sekarang jangan dekati aku lagi!" Dengan rasa kekesalan yang meluap-luap Giselle memilih untuk meninggalkan Haechan saja.

Stay With Me : Karina Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang