CHAPTER 24

1.9K 214 2
                                    

"Shuhua?" Panggil Karina dengan sorot mata mengamati situasi.

"Bagus! Renjun! Lakukan yang terbaik!" Shuhua yang tidak mendengar dengan jelas panggilan Karina malah berseru heboh menyemangati Renjun yang tengah bermain basket melawan tim Jeno.

"Shuhua." Panggil Karina, kali ini ia tidak hanya menguatkan sedikit suaranya namun juga mencolek lengan Shuhua.

Shuhua menoleh, "Ya, Karina? Kau mengatakan sesuatu padaku?" Tanya Shuhua.

Karina menelan air liurnya susah payah, "Me-menurutmu bagaimana jika Jeno menyukaiku?" Tanya Karina dengan nada yang jauh lebih pelan.

"Hah? Apa katamu? Suaramu itu pelan sekali, aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas." Shuhua mengerutkan keningnya, ia mendekatkan telinganya pada Karina seraya membuka sebotol air mineral dingin lalu meminumnya.

"Menurut pendapatmu, bagaimana jika Jeno menyukaiku?" Bisik Karina.

"Uhuh! Uhuk! Uhuk!" Shuhua yang tengah meminum air mineral dingin tersedak kala kalimat itu sukses terdengar dengan jelas di telinganya.

"Dia mengatakan perasaannya padamu? Wah kau serius? Kapan itu terjadi? Bagaimana cara Jeno---"

Karina yang panik segera menutup rapat mulut Shuhua menggunakan telapak tangannya untuk menghentikan gadis itu mengoceh semakin banyak dan memancing tatapan teman-teman sekelas mereka.

"Pelankan suaramu, aku mohon."

Shuhua mengangguk cepat lalu menyingkirkan telapak tangan Karina, "Tapi ini serius?" Tanya Shuhua dengan berbisik.

"Jaemin yang bilang padaku kalau Jeno menyukaiku." Jawab Karina.

"Baru katanya Jaemin, coba kau tanya saja pada Jeno secara langsung." Ujar Shuhua.

Karina sontak membelalakkan matanya, "Jangan sembarangan." Sahut Karina.

Shuhua tertawa. "Jadi kau sekarang merasa canggung pada Jeno setelah mengetahuinya dari Jaemin?"

Karina menggeleng. "Hanya saja..."

"Jeno maaf!"

"Hei, Chenle! Apa yang kau lakukan?!"

"Aduh Tuan dan Nyonya Lee bisa marah padamu, Chenle!"

"Pasti kepalanya sakit!"

"Bola basket itu hanya membentur kepalanya, jangan berlebihan kawan-kawan!"

"Ketampanan mutlak seorang Lee Jeno lecet sudah!"

"Ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda, Haechan! Cepat bantu Jeno!"

Karina mengehentikan ucapannya saat mendengar keributan tersebut lalu disusul oleh teman-temannya yang tampak mengerubungi sesuatu di tengah lapangan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Karina pada Shuhua, namun tepat saat Karina menoleh ke samping Shuhua sudah tidak ada.

Akhirnya Karina memutuskan untuk bergabung dengan teman-teman sekelasnya di tengah lapangan.

"Jeno?!" Karina panik bukan main saat mendapati sosok Jeno di tengah kerumunan dengan keadaan terduduk dan memegangi kepalanya.

"Jeno, kau baik-baik saja kan?" Tanya Heejin yang berada di dekat Jeno.

Jeno mengangguk, "Jangan berlebihan teman-teman, kepalaku hanya terkena bola basket yang tidak sengaja dilempar oleh Chenle dan aku terjatuh karena terkejut. Itu saja." Balas Jeno lalu beranjak berdiri dibantu oleh Heejin.

"Jeno baik-baik saja. Ayo, kita lanjutkan pertandingannya. Jam pelajaran olahraga akan segera habis dua puluh menit lagi."

Mereka semua kembali melanjutkan pertandingan setelah guru olahraga menginstruksikan kepada murid-muridnya untuk kembali melanjutkan pertandingan basket untuk pengambilan nilai setelah Jeno mengatakan kalau ia baik-baik saja.

Stay With Me : Karina Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang