d. Follow Me To The Hell

213 9 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

d

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

d. Follow Me To The Hell

Jam menunjukkan pukul 07:00 pagi. Esha, sudah terjaga dan membuka mata cantiknya. Cahaya matahari terlihat menembus sedikit melewati gorden. Dengan helaan nafas pelan, Esha sudah ingin beranjak dari atas kasur. Tapi, ada sebuah tangan kekar yang melingkar dibagian perut ratanya.

Tangan kekar itu, milik laki-laki yang kini sedang terlelap disampingnya.

Zovinda,

Esha membalikkan tubuhnya dan berhasil menatap mata Zovinda yang tengah terlelap. Semalam, sebenarnya Esha terjaga saat Zovinda pulang. Suara derum motor yang dikendarai Zovinda terdengar jelas ditelinga Esha. Bahkan, saat Zovinda mengobati luka memar diwajah Esha. Esha tahu, hanya saja Esha memilih untuk tetap memejamkan matanya. Dan Esha, masih ingat dengan jelas getaran serta tetesan airmata dibelakang tubuhnya semalam.

Pagi ini, tepat dihadapannya Zovinda terlihat sangat tenang dalam tidur lelapnya. Zovinda terlihat lebih tenang dan polos saat tertidur lelap. Lain cerita jika mata laki-laki itu sudah terbuka. Dalam ingatan Esha, saat mata laki-laki itu terbuka hanya terdapat guratan amarah dan tatapan menjijikan yang memang ditujukan untuk Esha. Lain cerita jika Zovinda sedang bersama teman-teman nya. Atau bahkan, Nara.

Entahlah, Esha juga belum begitu mengerti bagaimana sikap Zovinda kepada Nara. Tapi, Dania sering menceritakan banyak hal tentang Zovinda pada Esha. Terutama, sikap lembut Zovinda pada Nara. Jadi, walaupun belum pernah melihat langsung bagaimana Zovinda memperlakukan Nara. Tapi dari cerita Dania, Esha yakin jika sikap Zovinda pada Nara benar-benar sangat baik.

Zovinda meregang, dan tiba-tiba menggerakkan tubuhnya. Esha, yang tengah sibuk memperhatikan Zovinda memilih untuk memejamkan kembali mata cantiknya.

Sementara Zovinda sudah membuka mata dan memperhatikan langit-langit kamar sebentar sebelum akhirnya memilih duduk bersandar pada kepala ranjang. Saat tengah sibuk mengumpulkan nyawa-nya. Tiba-tiba, ponsel milik Zovinda berdering menandakan sebuah panggilan masuk

Nara is calling...

Zovinda tanpa sadar mengangkat kedua sudut bibirnya dan mulai menekan tombol answer pada panggilan vidio tersebut

2. I FOUND YOU [127 : JUNG JAEHYUN] (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang