Hai, nama gue Clara Shalletta remaja tanggung yang sedang duduk di bangku menengah atas. Hari ini adalah ulang tahun gue ke-16.
Mamah dan papah akan membuat birthday party nanti malam, dan sekarang gue harus pergi ke salon buat mempersiapkan semuanya.
Gue menyambar tas di meja rias dan langsung keluar dari kamar, menghampiri mamah yang sibuk mendekor sana-sini.
"Ma, aku mau ke salon dulu ya," ijin gue yang langsung membuat mama menoleh."Hati-hati, ya. Jangan lupa kabarin kalau ada apa-apa."
Gue melenggang pergi setelah mama ngecup kening gue bentar.Gue ngendarain mobil berwarna silver yang dikasih papah tahun lalu. Gue ngerasa jalanan kali ini sepi dari biasanya, firasat gue gak enak.
Biasanya jam segini, jalanan bakalan sedikit rame. Di kota metropolitan kaya gini aneh banget kalau kendaraan yang melintas itu sedikit.
Tin Tin!
Gue ngelebarin mata kaget ketika ada mobil yang melaju ke arah gue dengan cepat. Gue nyoba buat muter stir mobil 180 derajat biar bisa pindah arah.
Huft! Akhirnya selamat....
Sial! Kenapa remnya gak berfungsi? Gue terus nginjek rem, tapi naas mobil gue hampir menabrak pohon—
BRAK
Gue coba paksain buka mata perlahan. Gak ada siapa-siapa yang bisa gue mintain tolong.
"Maaf." Satu kata terakhir yang gue denger, sebelum gue tutup mata.
╮(. ❛ ᴗ ❛.)╭
Akhirnya, mata yang sudah tertutup selama satu bulan itu perlahan membuka. Bau disinfektan menyengat menusuk indra penciumannya yang malah membuat dia jadi mual.
"Sayang, kamu udah bangun?" tanya seorang kakek tua menghampiri gadis itu, raut wajahnya terlihat tuamaksudnya khawatir.
"Ada yang sakit?" tanyanya lagi.
Clara. Gadis itu menajamkan pengelihatan, mengingat-ingat pernah bertemu di mana dengan beliau.
Mata Clara seketika saja membulat. "Kakek! Kakek ko masih hidup?" tanyanya, Clara langsung mencoba duduk dibantu kakek.
"Emang kamu pikir Kakak udah mati?"
"Seinget aku, Kakek udah meninggal tiga tahun lalu karena serangan jantung—Bentar! Ini bukan setan, 'kan?" Clara bertanya sambil melirik ke lantai. Kaki kakeknya masih menginjak bumi, berarti bukan hantu, aman.
Pletak
Kakek menyentil kening Clara. "Kakek masih hidup, Clairs. Kamu nyumpahin Kakek mati?"
"Hah? Bentar-bentar, tadi Kakek manggil aku siapa?"
"Clairs, nama kamu Clairs Itzel Shaquitta Patterson."
Clara tertawa canggung. "Kakek jangan becanda dong, nama aku Clara Itzel Shalletta. Bukan Clairs Itzel—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who I Am?
FantasyClara Itzel Shalletta tidak mengerti kenapa dirinya tiba-tiba terjebak di tempat yang asing. Seharusnya Clara menghadiri pesta ulang tahunnya yang ke-17 nanti malam. Tapi sialnya, dia malah ada di tempat asing. Clara tidak mengerti kenapa dirinya b...