Want to join us?

44 26 9
                                    

Happy reading!!!

🥐🥐🥐

Terik matahari tidak membuat semangatku kendur untuk membeli kopi favoritku di sebuah Cafe yang berada seratus meter dari apartemen tempatku tinggal. Saat ini aku benar-benar membutuhkan caffeine untuk membuatku tetap fokus bekerja sehingga aku memutuskan untuk melanjutkan pekerjaanku di Cafe itu. Aku berjalan cepat sambil menutupi kepalaku dengan hoodie oversized berwarna biru agar tidak terbakar teriknya matahari jam satu siang.

Saat tiba di Cafe, aku langsung memesan caramel machiato dan sepotong croissant lalu memilih duduk di spot paling pojok sehingga aku bisa mengawasi semua orang yang berada diruangan ini. Well, mengamati orang adalah salah satu hobiku. Aku paling suka menebak-nebak kehidupan seseorang. Bukan ke arah serius, sekedar keisengan semata.

Namaku Sky Andriana, umurku masih terbilang muda yaitu 27 tahun. Aku bekerja sebagai penulis novel online yang terbilang cukup sukses di berbagai platform novel online. Dari hasil menulis, aku bisa memberi kebahagiaan pada diriku sendiri. Kebahagiaanku sederhana sih, cuma sekedar makan enak dan pergi jalan-jalan.

"Pesanannya kak," ucap seorang pelayan yang sudah berdiri di depan mejaku sambil meletakan segelas caramel machiato dan croissant pesananku tadi."Terimakasih," balasku sambil tersenyum lalu buru-buru menyedot minumanku karena rasa haus yang sudah melanda sejak tadi.

Beberapa saat kemudian ada serombongan orang yang terdiri dari tiga orang cewek dan dua orang cowok duduk di seberang mejaku. Mereka terlihat sangat akrab satu sama lain, sudah dapat dipastikan kalau mereka adalah teman satu genk. Aku membuka laptopku sambil mengamati mereka. Pandanganku tertuju pada salah satu cowok yang terlihat paling pendiam diantara mereka yang terus mengobrol. Cowok itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya menyetujui setiap perkataan teman-temannya. Sepertinya dia tipe introvert sama sepertiku, terlebih wajahnya ganteng banget mirip Korean Actor.

"Fix ya, next trip kita ke Jepang!" ujar seorang cewek berambut ikal dengan suara yang terdengar mirip tokoh anime itu.

"Iya deh, yang pengen banget ketemu Naruto!" sahut salah satu cowok yang berbadan gempal tapi wajahnya imut sedikit mirip Boboho itu.

Semuanya tertawa setelah cowok mirip Boboho itu mengeluarkan celetukannya termasuk cowok yang tampak pendiam itu. Aku fokus memperhatikan mereka hingga aku melupakan tujuanku datang ke Cafe ini. Aku mengacak rambutku merasa bersalah pada diri sendiri karena menyia-nyiakan waktuku yang sangat berharga ini. Aku terkejut bukan main setelah menyadari jika cewek rambut ikal yang memiliki suara seperti tokoh anime itu tiba-tiba sudah berdiri tepat di depan mejaku.

"Oh my God!" aku reflek mengucapkan itu dengan nada terkejut sambil menutup bibirku dengan kedua tanganku.

'Apa aku terlalu terang-terangan memperhatikan mereka?'

"Sorry bikin kamu kaget ya?" ucap cewek itu dengan ekspresi bersalah, sedangkan yang lain tampak serius menatap ke arahku hingga membuatku salah tingkah.

"Enggak papa kok! By the way, ada apa ya?" tanyaku ragu-ragu.

"Anu...kamu mau join sama kita nggak?"

'Grup apaan ini? Kok tiba-tiba ngerekrut orang?'  Batinku.

"Maaf, join apaan ya?" tanyaku dengan ekspresi curiga.

"Boleh aku duduk?"

"Ya silahkan..." jawabku.

Cewek rambut ikal itu mengambil posisi duduk di hadapanku. Aku mencoba tetap tenang dan nggak terlalu berpikiran negatif kepada mereka. Aku adalah tipe introvert yang sedikit sulit berkomunikasi dengan orang asing.

"Aku perhatiin kamu daritadi ngeliatin kita, jadi aku pikir kamu tertarik sama obrolan kita, makanya aku tawarin kamu buat join sama kita. Jadi kita itu bukan sekedar perkumpulan biasa..."

"Kalian bukan kumpulan sekte atau semacamnya kan?" aku langsung memotong omongan cewek ikal itu.

"Hahaha, bukan lah! Gini loh, kita itu masing-masing punya trauma masa lalu yang pengen kita sembuhin dan kita melakukan healing lewat travelling. By the way grup kita namanya Healing Trip Community. Tapi yah kalo nggak punya masalah juga boleh join kok! Gimana? Kamu tertarik buat join?" jelas cewek ikal itu panjang lebar.

Healing? Kok bisa pas banget sama kehidupan aku? Selama ini aku kebingungan mencari jalan keluar dari masalah mentalku sendiri. Setahun yang lalu aku mengalami kejadian terburuk dalam hidupku, lebih buruk dari perceraian orang tuaku.

Hari itu seharusnya menjadi momen paling membahagiakan dalam hidupku karena aku bakal menikah dengan seseorang yang aku cintai, tapi ternyata sebaliknya. Hari itu justru membuatku kehilangan rasa percayaku terhadap hal yang disebut pernikahan. Raka ninggalin aku tanpa sepatah katapun hari itu padahal sebelumnya kita tidak memiliki masalah apapun. Everything was fine saat itu, bahkan aku sampai jatuh pingsan dan masuk rumah sakit saking tak menyangka semua itu terjadi sama aku. Aku bahkan sampai memutuskan untuk tidak menikah sampai kapanpun. Apakah aku bakal cocok dengan komunitas ini?

"Hai, gimana? Kamu tertarik apa nggak?" suara cewek ikal itu menyadarkanku dari lamunanku.

"Eh maaf, aku malah bengong."

"Want to join us?"

☕️☕️☕️

Healing Trip Community Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang