SJH KDY (2)

207 28 0
                                    

Sejak pertemuan mereka kala itu, Doyoung dan Junghwan tidak pernah bertemu lagi. Doyoung sibuk menyicil skripsinya, Junghwan tentu sibuk berlatih demi pertandingan yang lain.

Junghwan akui ia tertarik dengan Doyoung. Ia sudah mencari tahu akun media sosial gadis itu. Tapi ia masih malu meminta tolong Jaehyuk untuk mengenalkannya dengan Doyoung lebih banyak ketimbang kemarin.

Mau bagaimanapun, Junghwan masih berumur 19 tahun. Pengalaman cinta jauh lebih sedikit daripada pengalaman berlatih tinjunya.

Otot lengan dan perutnya memang berbentuk, tapi itu bukanlah bukti nyata tentang kehidupan percintaannya. Junghwan sama sekali tidak pandai akan hal itu.

Ia bahkan lupa kapan terakhir dia jatuh cinta dengan perasaan berbunga-bunga. Semuanya menjadi samar ketika dia mulai berlatih tinju. Namun ketika melihat Doyoung kemarin, sedikit rasa penasaran Junghwan muncul pada gadis itu.

Sekarang sudah pukul sebelas malam. Di sebuah minimarket di dekat apartemen barunya—apartemen hadiah dari ayahnya, Junghwan mengambil sekotak susu dan beberapa makanan ringan untuk dia nikmati di kursi yang tersedia di depan.

Awalnya ia ingin membuat ramyeon, tapi ia sedang malas. Jadi dia menikmati saja apa yang tersedia sambil melihat kendaraan yang berlalu-lalang.

"Junghwan?" Seseorang menyapanya.

Junghwan yang sedang melamun itu menoleh dan melotot mengetahui bahwa itu adalah Doyoung. Gadis itu tampak kelelahan sambil membawa sebuah dompet.

"Ah Noona. Kenapa bisa di sini?"

"Aku tidak sengaja lewat jalan ini, jadi aku mampir. Dan kau?"

"Apartemen ku di belakang minimarket ini."

Doyoung mengangguk sekilas. Ia berpamitan pada Junghwan untuk masuk ke dalam. Pria itu mengangguk dan berinisiatif mulai membereskan meja kecil yang tadi terdapat remahan beberapa makanan ringannya.

Sesekali Junghwan melirik ke dalam minimarket. Melihat kemana saja Doyoung bergerak. Saat hampir ketahuan, Junghwan kembali menoleh ke depan dan mencoba menghapal plat mobil Doyoung.

Junghwan melirik jam tangannya, sebentar lagi tengah malam. Ia belum mengantuk. Tadi siang ia tidur sampai pukul tujuh malam. Efek berlatihan sepanjang hari sebelumnya.

Tidak lama kemudian, aroma khas ramyeon menguar. Junghwan menoleh mendapati Doyoung mendekat ke arahnya sambil membawa semangkuk ramyeon dan sekaleng minuman soda.

"Boleh aku duduk di sini?"

Junghwan mengangguk kaku. Matanya memandang gerakan Doyoung ketika gadis itu menyelipkan poninya ke belakang telinga. Gerakan kecil yang mampu membuat Junghwan kaku.

Wajah lelah Doyoung membuat Junghwan merasa ingin memeluk gadis itu. Entah pikirannya datang dari mana, Junghwan rasanya benar-benar jatuh cinta pada gadis yang baru dua kali bertemu dengannya ini.

"Noona." Panggil Junghwan.

"Ya?" Doyoung menyahut. "Kau ingin juga?" tanyanya saat Junghwan mengalihkan pandangan ke arah mangkuk ramyeon.

Tidak seperti itu.... Tapi tidak masalah

"Kalau noona tidak keberatan."

Doyoung tertawa kecil. Ia menyodorkan ramyeonnya ke arah Junghwan dan meminum minuman kalengnya, "Aku tidak keberatan. Kau lucu sekali. Wajahmu benar-benar terlihat seperti anak kecil."

Junghwan tersenyum senang. Ia mulai menikmati ramyeon Doyoung sambil dipandangi oleh gadis itu. Ramyeon itu baru Doyoung makan sedikit. Doyoung tidak keberatan jika Junghwan menghabiskannya. Ditambah Doyoung adalah calon dokter, tentu saja ia harus membatasi diri dengan makanan instan.

Yellow [HWANBBY GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang