SJH KDY (1)

323 34 0
                                    

Doyoung, gadis berumur dua puluh dua yang sedang sibuk dengan kuliah kembali dicerca temannya yang mengajak ia menonton sebuah acara tinju malam ini.

"Aku yang akan menjemputmu. Ayolah temani aku."

"Ajak Asahi saja, dia pacarmu."

"Dia sedang sibuk dengan skripsi."

"Begitupula aku."

"Doyoung ayolah." Jaehyuk hampir saja merengek. Tapi dia benar-benar akan merengek jika Doyoung kembali menolak. Doyoung adalah satu-satunya teman Jaehyuk yang tidak akan tega jika temannya sudah merengek.

"Aku bilang tidak Jaehyuk." Doyoung menghela napas. "Lagipula acara tinju bukan tipeku sama sekali. Aku tidak ingin melihat acara adu pukul seperti itu. Pasti rasanya menyakitkan."

"Aku juga begitu. Tapi karena ini kali pertama tetanggaku yang bertanding, mau tidak mau aku harus menonton."

"Maksudmu?"

"Aku belum ada bilang kalau yang bermain ini tetanggaku ya? Kau mungkin tidak pernah melihatnya saat mengunjungi rumahku. Dia sibuk latihan hampir setiap hari. Akhirnya kemarin dia lolos babak penyisihan dan menjadikannya ini pertandingan pertama dia sebagai petinju."

Doyoung tampak kembali menimbang ajakan Jaehyuk. Melihat hal itu, Jaehyuk tidak ingin kehilangan kesempatan dan kali ini dia benar merengek sampai Doyoung menyuruhnya diam karena ada yang melihat mereka.

"Ayolah Doyoung temani aku. Aku sudah beli dua tiket. Sayang jika aku pergi sendiri. Ayolah, aku akan menjemputmu malam ini. Kau tinggal menunggu di depan rumah dan semuanya selesai."

Doyoung menghela napas. "Baiklah, aku ikut."









So Junghwan ~~~ Kim Doyoung












"Wow ramai sekali." Doyoung bergumam saat masuk ke dalam ruangan besar yang di tengah-tengahnya terdapat ring tinju.

Jaehyuk berjalan menuju bangkunya yang bersebelahan dengan Doyoung, kemudian mereka duduk di sana. Jaehyuk menoleh ke Doyoung yang sedang membenarkan topi hitamnya.

"Tampilanmu cocok sekali. Seperti penyuka acara boxing." Komentar Jaehyuk.

"Ya setidaknya aku masih berpikir sehat. Tidak mungkin aku memakai dress. Bisa-bisa aku jadi pusat perhatian dan membuat orang merasa bahwa aku cocok dijadikan subjek pukul karena terlalu mencolok."

"Begitu ya."

"Jam berapa mulai?" Doyoung mengalihkan topik pembicaraan.

"Sepuluh menit lagi. Sebentar lagi dua pemain akan muncul."

Seperti yang diucapkan Jaehyuk, tiba-tiba suara musik mulai terdengar bersama tepuk tangan yang riuh. Pemain satu keluar dari ujung tangga bersama beberapa orang.

"Itu lawannya tetanggaku."

Doyoung hanya mengangguk dan ikut bertepuk tangan. Matanya melihat ke layar di mana terdapat biodata singkat tentang pemain satu. Kemudian kembali melihat sosok pemain itu yang berdiri di dalam ring sambil meloncat-loncat kecil pemanasan.

Tidak lama setelahnya pemain kedua muncul. Jaehyuk berteriak heboh bersama yang lain dan bertepuk tangan. Doyoung bertepuk yangan singkat dan matanya memicing memerhatikan tetangga Jaehyuk itu.

Ketika pemain dua sudah masuk ke dalam ring, saat itu juga layar menampilkan biodata singkatnya. Sontak Doyoung melotot ketika mengetahui bahwa pria bernama So Junghwan itu masih 18 tahun.

"What? Dia masih 19 tahun?" Doyoung bertanya terkejut. Mungkin hanya dia yang terkejut. Terbukti orang di sekelilingnya seperti biasa saja.

Jaehyuk menoleh dengan bangga ke arah Doyoung. "Benar. Dia baru saja menyelesaikan sekolahnya. Keren sekali tetanggaku." Kembali ia bertepuk tangan heboh.

Yellow [HWANBBY GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang