sebuah mobil berwarna hitam mulai memasuki pekarangan rumah, tampak seorang wanita dan pria paruh baya tengah berdiri di teras hendak menyambut seseorang yang datang dengan antusias, raut wajah mereka begitu gembira.
"omaa." panggil seorang gadis cilik yang baru saja turun dari mobil dan berlari menghampiri sang oma yang berada diteras bersama opa nya.
"masyaallah cucu oma." direngkuh nya tubuh gadis cilik itu kedalam pelukannya.
kemudian di susul oleh sepasang suami istri yang masing-masing membawa barang-barang seperti koper dan masih banyak lagi.
"Assalamualaikum, bu, ayah." ujar mereka kompak.
mereka yang dimaksud adalah kakak dan juga kakak ipar bara. bara memiliki satu orang kakak perempuan yang bernama alisa putri aulia dan suami nya yang bernama dimas gunawan.
setelah menikah dengan dimas, alisa ikut bersama suaminya menetap di bandung, sesekali ia pulang ke jakarta mengunjungi rumah orang tua nya seperti sekarang ini.
"Waalaikumsalam, apa kabar kalian?" tanya hana sembari memeluk putri sulung nya.
"baik bu, ibu sama ayah sendiri gimana?"
"Alhamdulillah, ibu sama ayah juga baik. ayo masuk ibu udah masakin buat kalian, ayo cucu oma kita makan bareng." ajak hana
"let's go oma."
-
di tempat lain seorang laki-laki yang baru saja mendarat di jakarta tengah terburu-buru mencari sebuah taxi.
ia melihat ponsel yang berada digengamannya. terlihat pesan singkat dari sang ibu.
"bara kakak sudah sampai, kenapa kamu belum juga sampai rumah?" pesan itu masuk sekitar empat jam yang lalu.
bara menghela nafas kasar, seharusnya ia sudah berada di rumah dari semalam, setelah acara seminarnya kemarin, ia bertemu dengan temannya, awalnya ia hanya ingin sekedar bertanya kabar, namun sang teman malah justru memancing bara untuk membahas tentang bisnis yang sedang mereka rencanakan.
tentu saja bara terpancing, mereka kemudian membahas itu disebuah kafe, karena terlalu asik membahas rencana bisnis itu bara sampai melupakan bahwa ia harus pulang, kelalaiannya itu membuat ia harus kembali bermalam di sebuah hotel dan baru bisa pulang ke jakarta pagi ini.
tidak butuh waktu lama bara sudah sampai di rumah nya, ia kemudian langsung membuka pintu, mengucapkan salam, namun tidak ada satupun yang menjawabnya, tampak ruang tamu yang sepi, samar-samar ia mendengar suara tawa dari seorang anak kecil di taman belakang rumahnya."ah pasti mereka dibelakang." pikirnya
tanpa berfikir panjang bara langsung menghampiri suara itu, bisa bara lihat disana keluarganya tengah bercanda ria, ibu nya tampak bahagia sekali bermain dengan cucunya.
"om baraa." lamunan bara terpecahkan ketika mendengar panggilan dari gadis kecil yang tak lain adalah keponakannya.
gadis kecil itu berlari memeluk paman nya, dengan sigap bara membalas pelukan dari keponakannya itu.
"keeya om bara kangen." ujar nya sembari menggendong gadis yang di panggil keeya itu."keeya juga kangeeeeenn banget sama om bara." kedua nya kemudian saling pandang lalu tertawa.
"aduh yang abis dari palembang mana nih oleh-oleh nya." ujar alisa.
"adek nya baru pulang bukanya di peluk malah nanyain oleh-oleh, gimana si bu itu anaknya." ujar bara
"hus udah-udah kalian ini selalu begitu kalau ketemu." lerai sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & B
Romance"Taaruf, Khitbah, Menikah" Aileen Berlyan Mandala, perempuan yang menyimpan sebuah luka dari seorang pengecut di masa lalu nya, kini harus kembali membuka hatinya untuk seseorang yang baru hadir dalam hidup nya. Bisakah Laki-laki tersebut mengobati...