3. Feed instagram

4 3 2
                                    

"Happy Reading!"
******
Kalau harapan kita selalu jadi kenyataan maka kita tidak akan tau arti kecewa yang mendewasakan.

Alibara Alfahri

Dilain tempat Alibara duduk dengan mata merah menahan bulir air mata yang akan menghujani pipinya. Ali yang selalu terlihat kuat dihadapan orang-orang terdekatnya, di tempat ini tidaklah sekuat apa yang selama ini orang terdekatnya lihat.

"Kenapa secepat ini be?" Suara Ali lirih menahan tangis. Kembali lelaki itu melihat ponselnya yang memperlihatkan dengan jelas postingan instagram Berly dengan laki-laki, meski tak jelas wajah laki-laki dalam foto itu namun Ali percaya laki-laki itu lah yang sekarang ini menggantikan posisinya di hati Berly.

Berbagai upaya telah dilakukan Ali untuk mencoba melupakan mantan kekasihnya itu, namun semuanya nihil. Bukan berhasil malah Ali semakin merindukan gadis yang telah menyakitinya itu, tak heran jika Ali masih memantau media sosial Berly.

Awalnya tadi ketika di kantin Ali hanya menarik ulur beranda instagramnya, meski banyak DM masuk Ali tidak pernah membalasnya terkecuali orang-orang yang sudah memang kenal dan dekat dengannya. Namun postingan Berly tak sengaja lewat di beranda instagramnya, dengan caption yang membuat hati Ali bergemuruh.

Postingan itu membuat Ali berlalu begitu saja meninggalkan makanan dan minuman yang di pesannya di kantin serta beberapa teman yang memanggilnya. Bahkan Ali belum sempat makan dan minum sejak dari rumahnya tadi.

"Salah gw apa be? Apa semua rasa sayang dan ketulusan yang selama ini gw kasih ke lo gk cukup buat lo?" Ali bertanya seakan-akan Berly ada di hadapannya.

Tes
Satu tetes air mata Ali jatuh ketika ia membuka galeri ponselnya yang masih menyimpan banyak kenangan bersama Berly, bahkan Ali tidak pernah berpikir untuk menghapus apapun yang berkaitan tentang Berly baik di galeri maupun di akun media sosialnya.

Ali masih berharap hubungannya dengan Berly masih bisa diperbaiki. Namun semua harapan Ali  sirna ketika melihat postingan Berly yang sudah mendapat tambatan hati lagi.

*****

Sudah memasuki pelajaran terakhir namun Ali belum ada di kelas, untung saja guru yang mengajar saat ini berhalangan masuk. Entah kemana laki-laki itu pergi ketika meninggalkan kantin. Aqilla melihat ke sebelahnya, tas laki-laki itu masih ada. Jika bolos tentu Ali akan membawa tas pikirannya.

"Ngapain sih mikirin tu orang, bukan siapa-siapa juga gak penting buat di pikirin." -Batin Aqilla.

Kalian tentunya tau seperti apa suasana kelas di saat jam kosong. Hiruk pikuk itu sudah pasti. saat melihat Syauqi yang ingin keluar kelas, Aqilla segera beranjak menyusul Syauqi.

"Syauqi, tunggu!" Syauqi yang masih diambang pintu berhenti dan menoleh ke arah suara.

"eh lo qil kirain siapa"

"gw mau ke Toilet, lo mau ikut"

"eng- gak deh aku mau ke perpus bosan gak belajar gini, kamu bisa nunjukin dimana arah perpus?" jawab Aqilla.

"owh, ya udah ikut gw aja, gw juga ntar abis dari toilet mau ke perpus wifi di perpus lebih kencang, dan adem juga buat nonton drama Thailand." Syauqi nyengir menjelaskan tujuannya ke perpus. Bukan untuk membaca buku melainkan menonton Drama F4 kesukaannya.

"nah itu perpusnya ada di depan, lo duluan aja ntar gw nyusul kalau udah selesai nyetor."

"Syauqi Syauqi ada-ada aja sih." Aqilla terkekeh berlalu menuju perpustakaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALIBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang