Prolog

485 49 6
                                    

(Jangan lupa sambil dengerin musiknya ketika membaca )

Di sebuah ruangan yang serba putih dengan berbagai macam perlengkapan medis yang lengkap terdapat seorang anak kembar non identik dengan warna surai yang berbeda tengah asik bercengkraman bersama.

Nampak seorang anak bersurai baby pink tengah membacakan sebuah buku cerita untuk adiknya yang tengah dirawat, agar tidak merasakan bosan karena tidak diperbolehkan keluar dari ruanganya.

"Sang gadis kecil tersebut mulai putus asa dan sedih karena ia dijauhi oleh semua orang " ujar seorang anak kecil bersurai baby pink menirukan ekspresi sedih seperti yang berada di buku cerita tersebut.

"Eh... kenapa ia dijauhi Tenn-nii ??" Ujar seorang anak kecil bersurai crimsom yang merasa kasian dengan gadis yang berada di cerita tersebut.

"Karena ia berbeda dengan yang lainnya, ia memiliki iris mata yang mirip dengan monster " ujar Tenn tersenyum sedih

"Ia mulai termenung di sebuah bukit yang sangat indah dan menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon "

"Sambil melihat pemandangan di sekitarnya tanpa sadar air mata dari gadis itu mulai mengalir, ia mulai menangis dengan sejadi-jadinya "

"Hiks...hiks.... Hiks...."

"Eh.... Riku kenapa menangis,apa ada yang sakit ? " ujar Tenn panik melihat adiknya yang tiba-tiba menangis.

"Riku....hiks...Riku.. merasa kasihan..hiks.... dengan gadis itu... hiks.."

"Tidak apa-apa Riku, sudah jangan menangis lagi nanti Riku bisa kambuh lagi" ujar Tenn tersenyum lembut sembari mengelus surai milik adiknya berusaha menenangkan adiknya.

"Kau tau Riku ketika gadis tersebut tengah menangis tiba-tiba ada seekor burung gagak yang mengajak gadis tersebut berbicara " ujar Tenn yang masih berusaha menenangkan adiknya dan melanjutkan cerita di buku tersebut.

"Gagak tersebut berkata 'kenapa kamu menangis ?' "

"Gadis itu menjawab ia sedih karena semua orang menjahuinya dan menganggapnya seperti monster karena iris matanya "

"Padahal menurutku iris matamu sangat indah "

"Bernarkah ujar gadis tersebut tidak percaya dengan perkataan sang gagak"

"Iya aku tidak berbohong.... apa kamu punya suatu keinginan ? "

"Aku punya satu keinginan... aku...aku ingin sekali memiliki seorang teman meskipun hanya satu orang "

"Aku akan memberitaumu sebuah rahasia agar keinginanmu terkabul "

"Buatlah sebuah pesawat kertas tulislah permohonanmu di pesawat kertas itu dan terbangkanlah pesawat itu jauh ke arah langit maka harapan mu akan terkabul "

"Apakah gadis itu membuat pesawat kertas Tenn-nii ?" Tanya Riku yang sudah mulai tenang

"Iya gadis itu membuat pesawat kertas bersama sang burung gagak itu "

"Mereka menuliskan sebuah harapan di pesawat kertas itu dan menerbangkan pesawat kertas itu bersama-sama meskipun pesawat kertas milik sang burung gagak gadis tersebut yang menerbangkannya "

"Sang burung gagak menuliskan sebuah harapan jika iris mata sang gadis tersebut menjadi normal dan ingin menjadi teman pertama gadis itu "

"Sedangkan sang gadis tersebut menuliskan sebuah harapan agar dapat berteman dengan sang burung gagak karena ia sudah membantunya "

"Seperti sebuah sihir mata gadis tersebut berubah menjadi normal dan burung gagak tadi berubah menjadi seorang manusia "

"Woah..." ujar Riku dengan mata yang berbinar-binar

"Dan semenjak itu sang gadis tidak merasa kesepian lagi dan dimana pun ia berada sang burung gagak yang sudah menjadi manusia itu selalu menemaninya "

"Tamat " ujar Tenn sembari menutup buku ceritanya.

"Yeyy..... Nee Tenn-nii apa kau percaya dengan cerita dongeng tadi ?" Tanya Riku tiba-tiba setelah bersorak kegirangan mendengar akhir cerita tersebut.

"Itu hanya dongeng Riku, tapi mungkin Tenn-nii akan berusaha mempercayainya " ujar Tenn tersenyum melihat tingkah adiknya

"Kalau begitu ayo kita buat pesawat kertas bersama-sama Tenn-nii " ujar Riku bersemangat.

"Baiklah... sebentar Tenn-nii ambilkan kertas terlebih dahulu" ujar Tenn mengacak gemas surai milik adiknya

"Hehehe..." Riku hanya terkekeh kecil

Setelah Tenn mengambil sebuah kertas mereka berdua membuat pesawat kertas bersama-sama, setelah itu mereka menerbangkan pesawat itu bersama-sama melalui jendela dari kamar rumah sakit tempat Riku dirawat.

"Ayo Tenn-nii kita terbangkan bersama-sama "

"Ayo... aku hitung sampai tiga "

"Satu... dua... tiga...."

Pesawat kertas tersebut terbang beriringan dengan tingginya menuju ke atas awan.

"Whoah.... Tenn-nii lihat pesawat kertas kita terbang tinggi " ujar Riku bersemangat tersenyum lebar.

Melihat adiknya yang tersenyum bahagia membuat Tenn ikut tersenyum karena bagi Tenn kebahagian Riku adalah segalanya, ia tidak ingin melihat Riku menderita.
.

.

.

"Aku harap Tenn-nii selalu bahagia untuk selamanya dan suatu saat nanti Riku dapat membalas kebaikan Tenn-nii"

"Aku harap Riku dapat sembuh dan selalu bahagia untuk selamanya "

Dua pesawat kertas yang berisi tulisan tersebut terbang tinggi dan jatuh dengan perlahan di sebuah taman bunga yang sangat indah

Bersambung......
See u next chapter......

Note:

akhirnya untuk prolog sudah selesai dibuat XD menurut kalian bagaimana ceritanya, maaf kalau aneh TvT

Sore jaa mata nee....

♧♧Paper Plane :: Nanase Riku X Kujo Tenn ♧♧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang