[CK] 3. Khawatir

225 33 13
                                    

WARNING!!

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA DAN TIDAK NYATA, JUGA TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJATUHKAN PIHAK YANG BERSANGKUTAN. DIMOHON UNTUK MENANGGAPI CERITA INI DENGAN BAIK.

JIKA TERDAPAT SEBUAH KESAMAAN DALAM BENTUK NAMA, TEMPAT ATAU HAL LAINYA ITU HANYA KEBETULAN DAN TIDAK DISENGAJA. INI MURNI IMAJINASI AUTHOR.

 INI MURNI IMAJINASI AUTHOR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya...

Selena sudah berada disekolah tercinta lebih tepatnya berada dikelas Jimin bersama Irene. Kelas Jimin bisa dibilang kelas paling rapih dan bersih, tapi kelas ini juga salah satu kelas paling berisik saat jam kosong.

Kelas Jimin masih sangat sepi karena biasanya kelas ini akan ramai saat jam setengah tujuh ataupun jam tujuh lewat, tepatnya saat bel masuk barulah kelas ini ramai.

Selena maupun Irene sudah biasa menunggu disini hingga kedua makhluk tak kasat mata itu datang, namun saat jarum jam terus berjalan dan kelas ini mulai ramai, batang hidung dari dua manusia itu tidak muncul juga hingga bel berbunyi.

Selena serta Irene lantas keluar dari kelas Jimin karena dua manusia itu tidak kunjung datang, entah kemana perginya mereka.

"Eh Kukiee tunggu!!" Teriak Selena kala melihat sosok Juki tengah berlari menuruni tangga.

Bukanya berhenti Jungkook malah terus berlari menghiraukan teriakan Selena tadi, bukanya tidak ingin berhenti tetapi momenya tidak pas.

"Mereka mau tawuran lagi?" Irene bertanya.

Selena mengedikkan bahunya tanda tidak tau. "Maybe, ayo kejar"

Irene mengangguk, lalu mereka berdua pun berlari mengejar Jungkook yang hilang jejak entah kemana.

Kedua gadis itupun berhenti karena kehilangan jejak Jungkook, namun saat Irene tengah mengitari pandangannya kearah rumah tua yang sudah tidak memiliki pondasi kokoh juga letaknya tidak jauh dari mereka.

Disanalah mereka berkumpul, entah apa yang mereka bicarakan tapi seperti nya sangat serius sekali.

"Sel, onoh mereka!"

Tanpa banyak bicara lagi Selena dan Irene pun lantas berlari menghampiri Geng Aodra yang seperti nya sudah siap tempur.

><

Di sisi lain, Jimin tengah mengarahkan strategi kepada teman-temanya agar mereka menang kali ini, meski setiap mereka tawuran pasti tetap mereka yang menang, tapi tetap saja strategi dalam peperangan harus dibicarakan dengan baik bukan?

"Gue tetep gak bisa ikut, gue gak mau Selena marah sama gue" Sanggah Jimin berkali-kali.

"Elah bang kan lo ketuanya masa gak ikut" Sahut Jefri atau kerap dipanggil Jamal oleh seluruh siswa-siswa disekolah ini tidak percaya, pasalnya Jimin ini ketua masa dia cuma ngasih pengarahan strategi tapi dia gak ikut, kan gak seru.

Tentang Kita | SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang