Prolog

38 4 0
                                    

author's note

Cerita ini sepenuhnya fiksi hasil karangan dari penulis, apabila terdapat kemiripan kejadian ataupun nama karakter. Hal tersebut merupakan sebuah kebetulan dan ketidaksengajaan semata. Kritik dan saran diperlukan untuk kemajuan penulis di work selanjutnya.
Happy Reading^^

.

prolog

_when everything begin_

.

Orang bilang benci dan cinta itu beda tipis. Jadi Lia akan membuktikan kalau setipis apapun yang dimaksud dari pernyataan itu, tidak akan pernah ia tembus.

Tidak percaya?

Oke, mari sedikit kita jabarkan.

10 tahun. 10 tahun Lia menyandang status sebagai "teman sekelas" dan selama 17 tahun hidupnya menjadi tetangga seorang parasit berbentuk iblis setengah manusia, Jonathan Pradipta.

Dari sini bukankah sudah jelas. Lia tahu luar dalam, baik buruknya seorang yang sering dijuluki orang tampan—dalam tanda kutip, Jonathan, tetangganya. Demi tuhan, tidak ada kesan baik sedikitpun dalam diri Lia perihal laki-laki itu. Semua, semuanya busuk, buruk, brengsek, tidak tahu diri dan keburukan lainnya yang masih banyak.

Supaya tidak salah paham, semuanya dimulai ketika mereka menginjak Sekolah Dasar. Di sekolah yang sama tentu saja.

.
2012, Kelas 3 SD

"Baik anak-anak yang tahu jawabannya angkat tangan ya"

Lia kecil menegakkan bahunya, kedua matanya memancarkan kobaran semangat membara. Hadiah berubah lolipop cokelat cukup membangkitkan jiwa pejuang gadis berumur 9 tahun itu.

Bahkan matanya sedari tadi berkeliling menatap tajam teman-temannya seolah memberi peringatan. Cokelat itu milikku, ambil yang lain!. Mungkin seperti itulah arti tatapan menusuk Lia.

Satu

Dua

Tiga

"Siapa yang mau menjawab?"

Secepat kilatan cahaya Lia mengangkat tangan kanannya. tinggi-tinggi. Bibir mungil yang masih natural itu menyungging senyum saat sang Bu Guru mempersilahkannya menjawab.

"Kalau malam, cahaya alami itu dari bintang dan bulan Bu"

"Salah!"

Suara lain mengintrupsi tepat setelah Lia menyelesaikan jawabannya.

"Bulan tidak punya cahaya sendiri, cahayanya dari matahari. Jawabanmu salah!. Jawabannya cuma bintang, cahaya alami saat malam hari"

Anak laki-laki yang seumurannya itu menambahkan penjelasan panjang dengan nada meremehkan serta wajah datar. Lia menatapnya tak suka, mengeluarkan pembelaan"Tapi bulan kan juga bercahaya"

"Tetap saja kau salah!"

"Aku ti-"

"Sudah-sudah. Jadi Lia, jawaban Jo tadi benar ya. Cahaya bulan itu dari matahari, bulan memang tidak punya cahaya sendiri"

Lia mendengus, akhirnya ia mengangguk terpaksa. Awas saja, aku akan mengalahkanmu Jo.

Saat amarahnya hampir usai, Jo yang dipersilahkan mengambil hadiah permen itu menoleh kearahnya dengan senyum menyebalkan. Laki-laki cilik itu kemudian mengambil satu-satunya lolipop cokelat target Lia.

Dia bahkan tidak memperdulikan tatapan tajam Lia yang mengatakan lolipop itu miliknya. Dan tepat detik itu juga, bendera perang berkibar diantara mereka. Sebelum akhirnya dari tahun ke tahun bendera itu semakin besar dan semakin tinggi.

.
2015, Kelas 6 SD

"Beri tepuk tangan yang meriah untuk Jonathan Pradipta, sebagai ikon cilik siswa berpretasi Wirabakti"

.
2017, Kelas 8 SMP

"Ketua dan wakil ketua OSIS SMP Bratadharma masa bakti 2017/2018 adalah Jonathan Pradipta dan Anindya Sativa"

Suara riuh itu bergemuruh di aula utama. Para siswa berbondong-bondong menyalami ketua dan wakil ketua OSIS mereka yang baru.

Oh, dan jangan lupakan, Lia sebagai makhluk tak kasat mata yang berdiri di depan banner besar fotonya sebagai paslon nomor satu. Ia menatap malas teman-temannya sembari bertepuk tangan tidak ikhlas. Benar-benar tidak ikhlas.

.
2020, Kelas 9 SMP

"Siswa sebagai lulusan terbaik, sekaligus sebagai siswa berprestasi Bratadharma tahun pelajaran 2019/2020 adalah Jonathan Pradipta"

.
2022, Kelas 11 SMA

"Jonathan Pradipta memenangkan Olimpiade sains Nasional, bidang Matematika"

"Selamat kepada Jonathan Pradipta sebagai siswa berpretasi utama Catralingga tahun 2022/2023"

"Bastrad, Jonathan sialan Pradipta!!. Kenapa sih lo harus lahir ke dunia ini?!?!"

Sudah cukup membuktikan kalau seorang Lia, sungguh-sungguh memberi makhluk bernama Jonathan Pradipta. Hah, Entah sudah berapa kali nama itu disebutkan selama Lia hidup di dunia.

Kekalahan telak dari Jo, tentunya saja menjadi kobaran api utama dalam diri Lia. Laki-laki sombong yang suka merendahkannya itu, Lia bersumpah. Jika ia diijinkan meminta satu permohonan pada tuhan, hal pertama yang dimintanya adalah supaya laki-laki bernama Jonathan itu musnah dari muka bumi.

Yang lucu adalah, takdir selalu bermain dengannya. Diantara berjuta-juta manusia di bumi. Kenapa ia harus selalu satu sekolah dengan iblis Jonthan. Mungkin dosanya terlalu besar karena menjadi tetangga laki-laki itu bukan hukuman yang begitu berat bagi Lia, hingga masih belum cukup kata ampun dari Tuhan untuknya.

Pokoknya. Lia benar-benar membencinya!

.

to be continued

.

Best RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang