09

895 63 4
                                    

Naruto merebahkan tubuhnya perlahan ke kasur karena tidak bisa dia hindari rasa sakit di lubang analnya.

Mengambil ponselnya dan tersenyum saat membaca nama kakashi di ponselnya, merasa naruto sangat tepat mengungkapkan perasaanya kepada kakashi.

Tanpa dia sadari kalau ada seseorang yang terluka karena pengakuan itu.

Kakashi tau kalau terjadi sesuatu antara naruto dan sasuke tapi kakashi tidak ingin membahasnya karena bagaimanapun sekarang menempatkan dirinya sebagai orang dewasa.

Langit sudah gelap dan siapa sangka kakashi datang ke rumah naruto dengan dalih menjenguk naruto, tapi itu cuma alasan saja karena sebenarnya kakashi ingin bertemu naruto.

Kakashi mengetuk pintu kamar naruto, karena naruto tidak tau kalau kakashi akan datang ke rumah nya.

"Buka saja"

Naruto berteriak sebari menahan tubuhnya yang sedikit masih lemas.

Pintupun terbuka dengan pelan betapa terkejutnya saat naruto melihat sosok yang ia rindukan datang, menggosok gosokkan matanya untuk meyakinkan kalau itu bukan halusinasi.

Sebuah sentuhan hangat menerpa pipinya menyadarkan kalau itu bukan halusinasi tapi itu benar nyata dengan perasaan senang membuat naruto seketika gugup.

"Se-sensei"

Naruto masih dalam mode terkejut.

"Singkirkan ekspresi wajah kamu itu"

Ucap kakashi sedikit tersenyum saat melihat wajah naruto yang terkejut.

Karena kakashi sudah lama tidak pernah berkunjung ke rumah naruto jadi tidak aneh kalau naruto pasti terkejut.

"Apa yang sensei lakukan di sini?"

Akhirnya naruto sedikit santai

"Tentu saja ingin melihat kamu"

Tiba tiba saja kakashi memeluk pria yang jauh lebih muda dengannya itu, dengan nada khawatir kakashi mengungkapkan rasa syukur karena naruto baik baik saja.

"Se-sensei"

Naruto membalas pelukannya.

Sebanarnya naruto merasa bersalah karena sudah tidur dengan sasuke tapi karena naruto tidak peka terhadap hal itu jadi naruto menganggapnya itu hanya tanda persahabatan mereka.

Naruto selain bodoh dalam belajar diapun tidak terlalu peka dalam kondisi sekitarnya, hanya saja dia selalu peduli terhadap orang di sekitarnya bahkan bisa di katakan polos dan bodoh.

"Terimakasih, sensei" ucap naruto tersenyum

Pipinya memerah membuatnya terlihat manis dan imut bahkan senyuman naruto begitu indah dan tulus, sungguh sangat beruntung kakashi bisa di cintai pria sepolos dan setulus naruto.

"Untuk apa?" Tanya kakashi

"Karena sudah khawatir"

Naruto menciutkan pandanganya karena malu.

Kakashi tertawa karena masih tidak percaya pria kecil yang dulu dia asuh menjadi kekasihnya.

Menjitak kepala naruto pelan

"Tentu saja aku khawatir karena kamu orang yang aku sukai"

Ucap kakashi tersenyum mencubit kedua pipi naruto.

Kakashi belum tau kejadian naruto dan sasuke dan entah apa respon yang akan dia berikan saat nanti mengetahuinya.
.
.
.
Suara berisik yang terdengar di balik kamar sasuke membuat siapa saja penasaran tapi tidak ada satupun pelayan rumah uchiha yang berani mencari tau.

Guru Populer X Murid Bodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang