24

569 29 3
                                    

.
.
.

Naruto berlagak aneh, mondar mandir di depan pintu rumah kakashi.

Hari sudah sore, bahkan angin sudah mulai terasa sampai ke tulang. Biasanya naruto akan langsung masuk ke dalam rumah kakashi tapi kali ini naruto ragu untuk masuk kesana.

Kakashi yang sedang sibuk dengan pekerjaannya tak memperhatikan luar rumahnya, namun seperti sebuah feeling kakashi hari itu ingin sekali menengok ke arah luar lewat jendela rumahnya.

Ingin memastikan gerimis datang kali ini, bukan gerimis saja yang ia lihat namun sosok orang yang dia sayangi kini terlihat di depan rumahnya.

Awalnya kakashi tersenyum dan akan menyambut kedatangan naruto namun niatnya kali ini dia urungkan saat melihat tingkah naruto mencurigakan.

Menatapnya dari dalam begitu lama, sosok yang ia tunggu tidak datang juga. Naruto memutuskan untuk kembali pulang tanpa mengucapkan apa apa pada kakashi.

Naruto ragu bukan tanpa alasan, dirinya hanya belum siap saja bertemu dengan kakashi.

"Huh-- bagaimana menjelaskannya--"

Gumam naruto

Melangkahkan kakinya dengan ragu, naruto dilanda galau yang parah. Meski hubungannya dengan kakashi baik baik saja.

Semenjak sasuke mengungkapkan perasaannya, naruto selalu memikirkannya bahkan membuatnya menghindar jika berpapasan dengan kakashi di sekolah.

Sifat yang ceroboh, tanpa berkata apapun kakashi sudah mengetahuinya. Meski tidak sepenuhnya mengetahui kakashi hanya menerka nerka perubahan sikap naruto.

Kakashi duduk termenung.

"Mungkin inilah adalah hal yang baik--"

Pikir kakashi.

Mengeluarkan foto yang dia selipkan di dompetnya, foto dirinya dan naruto saat di pantai.

"Waktu berjalan dengan cepat"

Gumam kakashi memandangi foto itu.

Kebahagiaan terpancar dari keduanya, seolah olah tidak akan terpisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan terpancar dari keduanya, seolah olah tidak akan terpisahkan.

Bahkan kakashi bisa melihat jelas, tatapan dirinya yang begitu dalam penuh makna. Kini rasa khawatir dan ketakutan yang ia ingin hindari seperti akan terjadi.

Getaran ponsel membuyarkan pikirannya dan hal yang ditakutkanpun datang, naruto menelpon dirinya. Seketika hatinya gelisah bahkan berpikir lebih baik menghindari panggilan itu.

Panggilan pertama sengaja tak di angkat, tak lama kemudian panggilan masuk kembali dan kali ini kakashi mengangkatnya.

"Halo---"

Ucap kakashi

"Halo, ini naruto--"

Jawab naruto di balik suara ponselnya, terdengar suara hujan menandakan naruto masih di luar.

Guru Populer X Murid Bodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang