Bayar Kos

172 21 0
                                    

Pagi menjelang siang yang cerah Reiji sedang duduk di bangku teras depan pintu kamar kos nya. Dirinya terlihat memegang secarik surat ditangan kanan dan sebuah amplop ditangan kirinya. Sambil menghela nafas, Reiji membaca isi surat itu.

Yuma sedang berjalan memasuki kost-an, dia tak lupa menutup pagarnya kembali. Di tangan kanannya ia terlihat  membawa minuman yang sedang hits: Boba.

Reiji selesai membaca suratnya. Kini ia mengangkat kepalanya.

"Huh, hidup mandiri ya?" Reiji tersenyum miris.

Yuma yang kebetulan melewati kamar Reiji mulai penasaran.

"Napa lu senyam senyum?"

"Bukan apa-apa." Jawab Reiji.

Tatapan Yuma lantas beralih pada secarik surat yang berada di tangan Reiji.

"Widiw, hari gini masih pake surat ya? Bukannya ada Whatsapp ya? Nih jaman dah canggih!"

"Karl tidak punya ponsel." Reiji menatap Yuma. Reiji memperhatikan minuman yang dibawa Yuma.

"Aku belum pernah melihat minuman itu."

"Oh ini? Ini Boba." Ujar Yuma sembari menunjuk minuman bobanya. Yuma kemudian menyeruput bobanya.

"Ohayouuu" Ayato muncul dengan sebuah handuk berkalung dilehernya.

"Ohayou." Yuma balas mengucap selamat pagi.

"Ohayou." ucap Reiji sambil buru-buru menyembunyikan suratnya dibawah taplak meja.

"Hoaaamphh" Mulut Ayato menguap.

"Dih, mulut lu ditutup dong. Bau!" Omel Yuma.

Kedua mata Ayato tertuju pada minuman boba Yuma.

"Minuman apa tuh?"

"Boba."

"Hah? Gue belum pernah lihat minuman gituan..."

"Woiya jelas dongggg keluarga kita keluarga paling gaul." Yuma mengacungkan jempol.

"Mau dong nyobain." Ayato langsung to the point.

"Beli sendirilah! Enak aja!"

Yuma akhirnya bergegas pergi menuju kamar Shu.

Ayato yang melihatnya dari kejauhan hanya bisa mengangkat kedua bahunya dan pergi ke kamar mandi.

"Ayato, tunggu." Panggil Reiji.

Ayato yang hendak berjalan ke kamar mandi itu mengurungkan niatnya.

"Apaan?"

"Aku dapat surat dari Karl."

"Kapan???" Ayato antusias. Mungkin siapa tahu bapaknya mengirim uang bulanan.

"Tadi pagi." Jawab Reiji singkat.

"Dia mau ngirim uang ke kita lagi?" Ayato mulai duduk disamping Reiji.

"Sayangnya bukan." Reiji menatap Ayato.

"Lah terus apa? Mana duit gue tiris!" Ayato yang antusias sekarang tidak lagi antusias.

"Karl tidak akan mengirim uang kepada kita selama 3 bulan."

"Serius Loe?!" Ayato kaget.

"Apa wajahku ini tidak terlihat seperti orang yang tidak serius, Ayato?" Reiji menatap sinis Ayato.

"Jangan bercanda napa! Kagak lucu ah!"

"Aku tidak bercanda. Aku tidak berbohong. Kalau tidak percaya, bacalah sendiri." Reiji beranjak dari duduknya kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Kost-Kostan Diabolik LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang