Tentang patah semua orang pernah mengalami
Lalu, apa kabar dengan bangkit?
Sheila Aprilia Utami gadis cantik yang berasal dari keluarga konglomerat dia tangguh dan sangat pemberani, berbanding terbalik dengan zio, lelaki pengecut yang mengundi nasib...
Semoga kalian tetap bahagia dan selalu sehat aaamiiin
Happy reading
Seorang waiters datang menghampiri dua orang yang sedang asyik berbincang, dia membawakan 2 orange juice, chicken steak, topokki dan sushi
"Pesanan atas no 13, silahkan"
"Terimakasih mba" jawab Lutvia dan Dimas serentak
Sengaja mereka bertemu di cave setelah pulang kuliah, mereka jarang menghabiskan waktu bersama, apalagi setelah Lutvia bersandiwara di depan Zio, apalagi kalau bukan karena misinya
"Hati-hati sama Najwa, kalau bisa jauhin dia vi?"
"Why?"
"Kemaren dia datang ke tempat biasa nyusulin Zio"
"Terus"
"Dia bawa Zio dalam keadaan tidak sadarkan diri, aku yakin pasti si Zio gak bakal inget di susul Najwa"
"Berarti dia tahu dong rencana kita"
"Maybe, tapi kayanya gak semuanya"
"Oh iya kemaren Zio bawa mobil baru ke tempat biasa" Dimas kembali angkat bicara
"Beli mobil kapan dia, ko gak cerita sama aku ya" jawab Lutvia
"Yaelah Vi gimana mau cerita"
Dimas mengangkat sebuah kunci mobil di depan Lutvia
"Gila, good joob sekali pacar aku ini"
****
Sore ini Sheila dan Zio pergi ke bandara mengantarkan papah dan mamah nya untuk terbang ke Amerika, Sheila dan Zio tidak ikut karena tuntutan pendidikan ditambah lagi Zio harus menghandle kantor papahnya selama papahnya jatuh sakit
Sheila mencium kening papahnya yang duduk di kursi roda sambil berbisik "Hati-hati ya pah, cepet sembuh, Sheila akan selalu doain papah, cepet pulang kembali ya pah"
Tidak lupa pula Sheila mencium kening mamahnya "Hati-hati ya mah, yang sabar dan cepet pulang kembali"
Begitu pun dengan Zio dia hanya memeluk kedua orangtuanya tanpa berkata-kata, dia mengelus punggung mamahnya dengan sangat lembut
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa pagi hari sekali mobil Sheila sudah terparkir di belakang sekolah, dia langsung berjalan menuju kelas Rizal, Sheila melambaikan tangan ketika sampai di depan pintu kelas, lelaki tampan yang sedang duduk santai menyuruh Sheila masuk
