29. BLUE BELLS [2]

472 68 8
                                    

Komen dong, sepi banget!
.

.
Keberadaan Jhope dan Jimin.
09:00 KST

Kedua pemilik nama J itu membawa wanita paruh baya tersebut untuk menjauh dari TKP, mencari tempat yang sekiranya tidak ada orang yang berlalu lalang. Setelah itu keduanya langsung mengajak wanita tersebut untuk sedikit berbincang tentang kejadian yang dialami sang korban sebelum kematiannya datang.

"Ahjumma, kau yakin anakmu pergi tiga bulan lalu?" tanya Jimin, ia sudah siap dengan kertas kecil yang dipegangnya.

Wanita paruh baya itu mengangguk dengan cepat, "Aku yakin, anakku pergi tiga bulan lalu!" jawabnya.

Terlihat jelas dalam ekspresinya bahwa ia seperti khawatir, kesal, marah, dan kecewa bercampur satu setelah kehilangan anak semata wayangnya.

"Boleh beri tahu kami bagaimana kejadiannya? Mengapa anakmu pergi dari rumah?" tanya Jhope.

Setelah Jhope menanyakan hal tersebut, wanita itu menangis sambil menunduk. Jimin dan Jhope pun bingung tidak tahu mengapa ibu tersebut menangis secara tiba-tiba.

Kedua J memberikan waktu padanya untuk menangis dan menenangkan diri, mereka tidak akan memaksa walaupun sebenarnya mereka memerlukan penjelasan dari sang ibu korban.

Hening selama dua menit, wanita paruh baya itu berbicara, "Anak itu... Dia di usir oleh ayahnya. Ah anakku yang malang hiks... Dia... Kenapa dia harus berakhir seperti ini hiks... Adeul mianhae hikss,"

Sambil terisak, Jimin dan Jhope berusaha untuk menenangkan ibu itu dengan sentuhan sedikit mengusap punggungnya.

Setelah sedikit tenang, wanita itu kembali berucap, "Jika saja saat itu aku mencegah dia pergi, mungkin dia tidak akan berakhir seperti ini. Malam itu suamiku memarahi dia karena selalu pulang malam dengan tubuh yang berbau alkohol."

"Dan malam itu juga suamiku sedang dipengaruhi oleh alkohol begitupun dengan anakku. Mereka beradu mulut sehingga suamiku mengusir dia dari rumah, setelah kejadian itu anakku tidak pernah kembali ke rumah..." lanjutnya.

Kedua J mengangguk paham, Jimin langsung menulis beberapa catatan dalam buku kecilnya.

"Apa kau tahu, kemana saja anakmu biasa pergi dan bersama siapa dia selalu minum?" tanya Jhope kembali, sementara Jimin sedang menulis.

Wanita itu menggeleng lemah, "Aku tidak tahu kemana saja dia selalu pergi, tapi aku tahu dari beberapa warga kalau anakku selalu bersama dengan gerombolan laki-laki saat dia mabuk, itu yang membuatku khawatir saat dia pergi tidak kembali ke rumah."

"Apa mungkin anakku mati karena—"

"Kita belum tahu hasil yang di kirim tim Forensik, jadi belum tentu juga jika gerombolan itu yang membunuhnya." sela Jimin seakan tahu apa yang akan dibicarakan olehnya.

"Dan jika boleh diizinkan, kami akan membawa korban untuk di autopsi. Karena Anda bagian dari keluarganya, apa boleh kami membawanya untuk di autopsi." lanjut Jhope.

"Aku perlu berbincang dengan suamiku untuk masalah ini... Anakku yang malang hiks..." jawabnya.

Hening beberapa menit kemudian wanita itu bergumam yang masih bisa di dengar oleh Jimin dan Jhope, "Rasanya eomma tidak rela jika kamu harus di autopsi, tapi demi mencari pelakunya eomma harus meyakinkan ayahmu, maafkan ibumu ini anakku."

INVESTIGATION

Rumah nenek Taehyung.
10:00 KST

INVESTIGATION || Ft. BIGHIT FAMILY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang