THE FINAL CHAPTER

258 31 6
                                    

Kantor polisi
23:00 KST

Suga, Jin, Jimin, dan Heuningkai langsung bergegas masuk ke dalam kantor polisi yang terlihat sepi di luar begitu sampai, bahkan mobilnya masih terparkir di depan dan menghalangi jalan masuk ke dalam.

"Hei, kalian telah menerobos dan melanggar aturan lalu lintas!" Salah satu polisi yang menjaga disana mencegah mereka berempat untuk masuk.

Dengan cepat Jin langsung memperlihatkan kartu namanya di depan wajah polisi tersebut tanpa rasa takut apapun.

"Sekarang boleh kami masuk?" tanya Jin lebih ke menekankan tiap ucapannya.

"Baik. Silahkan." jawab polisi itu dan menyingkir dari pintu masuk kemudian membiarkan mereka masuk.

Sebelum masuk, Jimin sempat menjulurkan lidah ke arah polisi itu dengan kedua tangan terlipat di dadanya, dia sedang meledek. Haha.

"Tolong kerjasamanya." Jin langsung menunjukkan kartu namanya setelah masuk ke dalam kantor, beberapa polisi sedang terduduk di kursinya masing-masing.

"Siapa yang bertugas dalam menangani kasus blue bells saat itu?" tanya Yoongi ke inti.

Hening, tidak ada yang menjawab, semua polisi disana saling menatap satu sama lain, seperti saling menyuruh untuk memberi tahu.

"Aku tidak tahu." Pada akhirnya, salah satu polisi yang berada di pojok belakang menjawab.

"Tidak tahu atau menutupinya? Kau pikir kami bodoh?" jawab Jimin dengan intonasi yang menekan.

"Tapi kami memang tidak tahu siapa. Karena saat kami masuk, kasus itu sudah ditutup,"

"Oh polisi baru-kah?" tanya Jimin dengan senyuman miring.

"Kasus yang menangani saat itu kepala polisi sendiri bersama rekannya, tapi beberapa bulan setelah itu mereka mengundurkan diri yang tidak kami ketahui alasannya." Seseorang menjawab dari arah berlawanan, orang itu datang dengan secangkir kopi di tangannya.

"Lalu dimana dia sekarang?" tanya Suga dengan satu alis yabg terangkat.

Orang itu mengedikkan bahunya ke atas lalu meminum kopi yang ia bawa, "Tidak tahu. Sampai sekarang tidak ada yang tahu keberadaan mereka, bahkan rumahnya saja sudah di jual. Sepertinya mereka pindah ke suatu tempat."

Heuningkai dan Jimin saling menatap satu lain, "Apa kita sudah terlambat?" tanya Jimin menghela napas pasrah.

"Sepertinya begitu." balas Heuningkai dengan bahu yang menurun beberapa centi meter.

"Tidak terlambat sebelum kita mengetahui semua kebenarannya." tegas Jin kemudian melangkah dan berdiri di depan orang yang membaw kopi itu.

"Berikan pada kami berkas kasusnya." perintah Jin tidak ingin di tolak dalam hal bentuk apapun.

"Itu tidak yang sampai sekarang aku tidak mengerti. Berkasnya sudah hilang entah kemana." jawabnya santai.

"Sialan." decak Jin menatap orang itu dengan tatapan tajam siap menerkam.

"Jika tidak percaya, cek saja sendiri."

"Kalau begitu beri tahu aku dimana ruang bukti kasusnya?" Suga menatap orang itu dengan wajah yang masih santai, tidak seperti Jin yang sudah menahan emosi.

"Baiklah. Ikuti aku." ucapnya kemudian pergi mendahului mereka. Keempatnya langsung menyusul yang di pimpin oleh Suga.

Suga melihat gerak-gerik orang yang tidak ia kenal itu di belakangnya. Tidak ada hal yang mencurigakan sama sekali, bahkan ucapannya saja tidak terlihat seperti sedang menutup-nutupi sesuatu.

INVESTIGATION || Ft. BIGHIT FAMILY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang