Sequel

5.4K 701 116
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok!

Tok!

Tok!

Siang itu di kediaman widya yang baru ada seorang yang mengetuk pintu, Widya kira itu adalah kekasih barunya namun saat pintu di buka.

"dengan saudari widya?" tanya seorang pria.

"iya betul, ada apa ya?" tanya Widya.

"kami dari kepolisian membawa surat penangkapan atas nama widya dengan kasus penggelapan dana dan mafia tanah juga kelalaian berkendara yang mengakibatkan meninggalnya korban." widya tertawa.

"gak mungkin pak, saya gak bersalah apa-apaan ini?" ucap widya.

"bukti sudah terkumpul, anda kami bawa ke kantor polisi." seorang pria lain menahan Widya namun Widya meberontak sehingga polisi terpaksa memborgol widya.

"Mama!! Kalian mau bawa kemana mama saya?" tanya Nara, Nara menangis sembari betusaha menarik ibunya agar tidak di bawa ke kantor polisi namun sia-sia.

Nara menangis melihat ibunya di bwa pergi ke kantor polisi, ia sendiri sekarang di rumah. Hidupnya berantakan dan hancur dalam semalam, ini karma untuknya karena berusaha merusak hidup seseorang.

"Jaemin sialan! Lo rusak hidup gue!" Teriak Nara melempar barang-barang yang ada di hadapannya, lalu ia melihat sebuah kain panjang di lemari, ia segera mengambilnya.

"Jaemin sialan! Lo rusak hidup gue!" Teriak Nara melempar barang-barang yang ada di hadapannya, lalu ia melihat sebuah kain panjang di lemari, ia segera mengambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo yakin mau jenguk Ayah Lo di rutan?" Tanya Jeno, Jaemin mengangguk.

"iya emang kenapa? Dia kan ayah gue."

"ya, lo gak ada sakit hatinya apa? Kan dia udah nyakitin lo waktu itu."

"Yang lalu biarlah berlalu, gue udah maafin juga yang penting ayah gue udah sadar sama perbuatannya dan dapet hukuman yang setimpal." Jeno menganggukan kepalanya.

Sebotol galon [Nomin] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang