Senja

3.2K 636 44
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Langit mulai berwarna jingga dan matahari sedang bersiap meredupkan cahayanya, Jaemin dan Jeno baru saja menyelesaikan orderan terakhir mereka sebelum pulang, Jaemin duduk di bak belakang motor sembari memeluk botol galon dan menyederka pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit mulai berwarna jingga dan matahari sedang bersiap meredupkan cahayanya, Jaemin dan Jeno baru saja menyelesaikan orderan terakhir mereka sebelum pulang, Jaemin duduk di bak belakang motor sembari memeluk botol galon dan menyederka pipinya. Lelah seharian bekerja membuatnya sedikit mengantuk.

"kenapa?" tanya Jeno.

"ngantuk." jawab Jaemin sembari menguap.

"bentar lagi pulang." mereka samapai di toko koh aheng, sesampainya disana Jeno memberikan setoran dan Koh aheng memberikan mereka masing-masing gaji, setelahnya mereka bersiap untuk pulang.

"abis ini gue mau beli es doger dulu ya buat papa gue."ucap Jeno.

"iya." Jawab Jaemin, Jeno menggas motornya. Suasana kota di jalan sore itu cukup ramai suara klakson dan kendaraan menjadi sebuah kebisingan yang biasa di dengar, Jeno menghentikan motornya di dekat tukang esdoger dorong.

"abang beli empat ya." ucap Jeno.

"siap!" ucap abang es dogernya.

"kok empat? Satunya buat siapa?" tanya Jaemin.

"buat lo."

"gak usah."

"gak apa-apa." walaupun Jeno kadang suka marah dan kesal dengan kakaknya tetap saja Jeno peduli dan selalu berbagi walau hal kecil seperti makanan. Abang es doger memberikan empat cup es doger pada Jeno, Jeno mengambilnya dan membetikan uangnya pada pedagang es doger itu.

"nih." Ucap Jeno sembari memberikan satu gelas es doger pada Jaemin, Jaemin menerimanya.

"makasih ya."

"iya, sambil jalan ya udah sore."

"hu'um." Sepanjang jalan Jaemin memakam es doger ya sembari memandangi sekitar.

"jen lo apa kaga mau pacaran gitu kayak orang-orang?" tanya Jaemin random, Jeno menaikan alisnya.

"buat apa?"

"ya biar ada yang perhatian gitu atau kayak orang-orang jalan malam minggu." Jeno terkekeh.

"gue sadar belum bisa bahagiain keluarga gue apalagi punya pacar, gimana mau bahagiain dia diri sendiri aja kadang kaga kebagian apa-apa, terus lo sendiri apa gak mau pacaran? Atau punya pacar?" tanya Jeno.

"enggak punya, tapi crush punya."

"siapa?"

"ada aja." mereka sampai di depan rumah Jaemin, Jaemin segera turun dari motor. "Makasih ya." ucap Jaemin.

"yoi, udah sana masuk udah sore." Jaemin mengangguk.

"lo hati-hati ya."

"oke." Jeno kembali melajukan motornya dan Jaemin melambaikan tangannya, terdiam beberapa saat sampai motor Jeno menghilang dari pansangannya. Tak di pungkiri Jaemin merasakan ada hal yang lain di dalam dirinya, perasaan yang lebih dari seorang teman biasa, setiap hari bertemu Jeno membuat percikan cinta hadir di dalam hatinya.

Sebotol galon [Nomin] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang