19. Pain Is Love

663 48 47
                                    

Haloo semuanya... 
Masih ingat gak sama cerita ini atau sudah pada bubar?
Tepat hari ini 1 tahun yang lalu aku update chapter 18, dan sekarang kembali setelah 1 tahun lamanya.. Mohon maaf sudah membuat kalian menunggu, terima kasih yang kembali dan mau membaca lagi.. 

kalau lupa sama alur ceritanya, bisa dibaca ulang ya teman-teman, hehe.. 

Happy reading^^

___***___

"Kau dan Jungkook akan bertunangan,"

"Benarkah eomma?"

"Hmmm,"

"Tapi eonnie tidak apa-apa dengan ini? Dia tidak akan marah kan?"

"Dia pasti bahagia.."

"Tapi... apakah Jungkook akan bahagia bersamaku?"

"Kau harus membuatnya bahagia,"

....Bahagia....
Mira menutup mata, berusaha menetralkan segala sisi negatif yang meracau dan mendominasi tubuhya. Tiga tahun sudah percakapan itu terlontar dari ibunya, dia menandai hari itu sebagai hari paling bahagia dalam hidupnya. Tanpa ia tahu, kalau nantinya hari itu menjadi kenangan kelam.

Jeon Jungkook, pria sempurna itu akan menjadi milik Mira. Selama itu Mira menjaganya, mengusahakan apapun untuk Jungkook, segalanya hanya Jungkook, semua milik Jungkook, dan kebahagian dunia terpatri untuk Jungkook. Dan sekarang—

Tetesan air mata Mira adalah jawaban.

"SEOKJIN KAU BISA KAN MENYETIR LEBIH CEPAT HA?"

"Jungkook terluka, parah, Dia ditemukan tak bergerak di gang kosong, denyut jantungnya melemah." Terkutuk Seokjin berkata ini pada Mira. Gadis itu melemas dan jatuh terduduk dengan gelas wine yang berubah menjadi pecahan kaca di sekitarnya.

Bagaimana bisa ini menimpa Jungkook? dia adalah pria yang kuat, kenapa dia terluka? Kenapa? Semua pertanyaan itu malah memicu sakit yang berlipat di dada Mira. Seolah bertarung dengan keyakinan bahwa kekuatan Jungkook akan menyembuhkan pria itu. "Jungkook akan baik-baik saja, he's strong.." yakin Mira tapi lagi-lagi hatinya melemah. Membayangkan tubuh Jungkook berlumuran darah.

Mira takut, ketakutan yang luar biasa saat membayangkan Jungkook tak bernyawa dan meninggalkannya. Ya Tuhan, bagaimana jika itu benar terjadi? Jelas Mira tak akan sanggup. Iapun tertunduk dan menemukan tangannya sedang gemetar, dingin dan sangat ingin mengenggam tangan Jungkook. "Dia pasti kesakitan sekarang," bisik Mira dalam hati.

"Masih jauhkah?" Mira bertanya dengan suara parau dan air mata berlinang.

"Sebentar lagi nonaa,"

Mira menarik dirinya ke jok dan menengadah, mengharap waktu akan berbaikan dengan jiwanya yang tergunjang.

Dalam waktu sepuluh menit mobil Mercedes-Benz hitam milik Mira terparkir sempurna. Tanpa mengucap kata pada Seokjin, tergesa-gesa ia turun sampai hampir terjatuh.

"Nonaaa,"

Gadis itu terhuyung, tidak kuat menapak kaki, kepanikan bercampur ketakutan seperti menghukum dan menguras semua tenaganya. Seokjin sudah di sisi Mira, bersikap cepat keluar dari dalam mobil. Hendak membantu Mira untuk berjalan, tapi gadis itu menolak. Mira kuat, dia bisa berjalan walau dengan langkah lemah, yakin gadis itu sendiri.

Semua terlihat mengabur, tapi Mira terus bertahan. Tanpa peduli arah, Mira berjalan, berharap bisa melihat Jungkook duduk di ruang pemeriksaan dan memalingkan muka, seperti yang biasa ia lakukan, tapi tiada siapapun disana. Hanya beberapa orang perawat melihat pada Mira, bertanya siapa kau dari pancaran mata mereka?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAKE IT WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang