3. Sweet Night

10.6K 522 47
                                    

Halo.. Selamat malem senin semua... 
Ketemu lagi kita, semoga kita semua masih dalam lindungan Tuhan dan sehat selalu, aaamiinn..
Kali ini aku bawa part yang panas loh buat kalian, yakin gak mau baca? hhaha... 
Buat yang dibawah umur tolong skip aja ya.. 

Oh ya, AKAN ADA KEJUTAN LOH DI AKHIR PART, YANG JELASNYA DI VERSI SEBELUMNYA GAK ADA, JADI KALIAN HARUS BACA PART INI! OKE? 

Happy Reading^^

__**__

"Kau harus kuat, karena ini baru permulaan."

Dan kata-kata itupun mengantarkan Jinhe menutup mata karena Taehyung kembali menunduk dan membasahi diri Jinhe dengan keringat dan aroma sexualnya. Jinhe menjerit lagi, tapi kali ini berbeda, lebih lunak, meredam dan merangsang Taehyung.

Mungkin kalau kasur di club ini tidak empuk Jinhe pasti merasa kesakitan. Karena Taehyung benar-benar tidak membuatnya tenang. Tubuhnya berulang kali hilang kendali dan merengsek kesana kemari hanya untuk mengimbangi cumbuan Taehyung yang membabi buta. Seluruh titik rangsang Jinhe tak lepas dari permainan nakal Taehyung dan itu membuat Jinhe frustasi. Apalagi saat Taehyung mengeluarkan jarinya dari lubang kecil Jinhe, gadis ini seketika terhempas lemah ke kasur. Pandangan Jinhe mengabur dan jiwanya mengawang dalam mata Taehyung.

"Kau menyukainya kan?" Taehyung bertanya dalam desahan kuatnya.

Jinhe tak dapat mendengar dengan jelas pertanyaan itu. Karena pikirannya disesaki oleh rasa pelepasan pertama yang begitu mendadak dan cepat.

"Hmmmm?" Taehyung bertanya lagi dengan bibir yang mengecup dada Jinhe.

Jinhe memilih membusungkan dada ketimbang menjawab pertanyaan Taehyung. Ia melemah lagi dan menggeram lemah saat kepala Taehyung mulai bergerak turun.

"Kita lihat saja sejauh mana kau kuat bertahan!"

Dengan sekali gerakan Taehyung menggerakkan kaki Jinhe mengangkang di hadapannya. Dibuka selebar mungkin oleh Taehyung agar bisa ia mengamati secara detail lubang yang akan ia masuki sebentar lagi.

Jinhe pun membuang muka malu saat miliknya ditatap sedemikian intim oleh Taehyung. Ia tak dapat berbuat apa-apa kecuali diam dan menahan semuanya seorang diri. Dia sudah hancur dan akan semakin hancur sebentar lagi. Penolakan yang ia serukan dalam hati juga tidak berarti apapun. Bagaimanapun Taehyung yang akan menang.

"Cantik dan polos." Komentar Taehyung membuat dada Jinhe bergetar, haruskah Jinhe tersenyum akan pujian ini?

"Suatu kebanggaan bagiku jika kau mengizinkanku untuk menyentuhnya?" Jinhe menutup mata erat mendengarnya. Darahnya berdesir kuat membayangkan milik Taehyung bersentuhan dengan miliknya.

"Baiklah, aku akan mencobanya." Mata Jinhe seketika terbuka.

Cepat Taehyung menyematkan dua jari panjangnya dalam lubang kecil itu. Jinhepun menjerit parau, kedua tangannya meremas sprei dengan kuat, wajahnya memerah dan mulutnya terbuka menandakan sakit luar biasa pada bagian tengah tubuhnya. Sesaat kemudian tubuh Jinhe melengkung ke atas bersamaan dengan desahan frustasi.

"I am so happy honey." Seru Taehyung seraya terus melakukan fingering pada lubang Jinhe.

Senyum kepuasaan Taehyung terukir menikmati pemandangan Jinhe yang menggelepar saat jari Taehyung terus mengoyak dan berputar-putar di dalamnya.

"Sssshh...." Jinhe membanting dirinya sendiri saat Taehyung menghentak begitu dalam dan mengenai tepat pada titik rangsangnya.

Ini baru tontonan yang menarik. Senyum Taehyung tak berhenti berkembang. Ia sangat menyukai perbuatannya ini, malah ia buat sedikit permainan. Kadang ia percepat temponya hingga Jinhe meminta ampun, kadang ia perlambat hingga Jinhe mencari-cari jari Taehyung. Taehyungpun dibuat gemas dan semakin lama mempermainkannya.

MAKE IT WRONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang