Chapter 2 : Berharap Lebih

16 2 1
                                    

Setelah lama kita berkenalan , setidaknya lebih dari 2 minggu kita saling bertukar cerita , dia meminta untuk berlanjut ke WA , mungkin untuk lebih mengenal ku lebih
dalam.

Disaat aku jatuh hati padanya , pikiran ku seperti sedang dibutakan oleh cinta. tanpa kusadari aku memberikan nomor WA ku kepadanya.

Kalimat yang dia sampaikan pada kita saat berpindah aplikasi adalah " apa ini benar dengan farah? apa aku salah? ".

Entah kenapa kalimat seperti itu tidak asing bagiku , ya dia seperti tokoh dilan yang kita kenal dalam film dilan 1990 .
Dengan singkat dan cepat aku menjawab

" Tidak , kamu benar , ini aku farah haha " . Entah kenapa saat itu aku sedang jatuh hati padanya , aku tersipu malu dan aku berharap dia benar-benar seperti dilan yang setia terhadap milea nya.

Lalu , dia segera membalas pesan yang terakhir aku kirim kan itu.
" Syukurlah kalau ini farah , Oh iya kenalin aku Azmi , Aku berasal dari bandung. "

Aku membalas pesan tersebut :

" Aku farah , aku berasal dari jakarta. "
Aku sempat berpikiran kalau azmi adalah seorang dilan versi untukku , bagaimana tidak? Dia memiliki suara yang lembut seperti dilan , dan Perhatiannya yang lebih kepadaku. Seperti benar-benar di film dilan 1990 itu.

Dia memberiku seperti sebuah harapan , kalau dia akan setia kepadaku , akan selalu ada untukku bahkan selalu ada setiap saat untukku disaat aku membutuhkannya.

Bagaimana tidak jatuh hati jika dia memberi harapan seperti itu? . Apalagi dengan kondisi ku yang benar-benar membutuhkan seseorang untuk memahami atau mengerti perasaan aku.

Keesokan harinya , Seperti biasa pada pagi hari kita saling menanyakan kabar . namun ada satu yang dia kirimkan secara tiba-tiba dan yang pastinya aku kaget , bagaimana tidak?! , dia meminta kita saling bertukar kirim foto? padahal aku sendiri , aku selalu sering merasa insecure dengan orang lain. karena aku merasa aku tidak pantas untuk jatuh cinta dengan seorang seperti dia.

Aku memantapkan diri , kita saling bersamaan mengirim foto kita masing-masing. aku kaget , karena tidak hanya suara yang lembut dan pengertian terhadapku , dia juga memiliki wajah yang bisa kubilang tampan.

Tanpa basa basi akupun membalas pesan tersebut :
" maaf aku jelek , tidak sesuai dengan ekspetasi yang mungkin kamu inginkan " ucap aku yang sedang merasa insecure.

Namun jawaban dia membuatku makin jatuh hati kepadanya. Bagaimana tidak? , dia bilang kepadaku seperti ini :

" Siapa yang bilang kamu jelek? Kamu cantik  , kamu tidak boleh merasa insecure okey , pipi kamu terlihat tembem , jadi pengen ku cubit "

Aku tersipu malu , senyum-senyum sendiri di  kamar , aku tersadar bahwa aku benar-benar jatuh hati kepadanya sekarang. Tapi sesaat aku memikirkan apa dia menyukaiku apa tidak? . Dan sekarang aku memiliki harapan yang lebih kalau dia pantas untukku.

Virtual Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang