Electricity (Jaemin x Jaehyun)

370 11 0
                                    

And i would stop the world for you....

Nanda itu laki-laki baik, pemuda yang selalu membantu dalam keadaan apapun. Nanda itu malaikat, tapi bisa menipu layaknya iblis.

Jeffry itu manis, berani dan mandiri. Dia lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. Karena itu membuatnya senang.

Tapi Nanda tidak suka itu. Dia hanya ingin atensi Jeffry untuknya 24/7 layaknya listrik yang terus menyala.

"Sudah kubilang jangan berdekatan dengan siapapun Jeff!!!"

Nanda memulai pertengkaran di apartemennya malam itu. Jeffry hanya melakukan perjalanan singkat bersama Markus dan hal itu diketahui Nanda.

"Markus sahabatku!!!! Kau tidak mengekang diriku terus menerus!!!"

Meski badannya lebih besar, Jeffry lebih takut terhadap Nanda.

Amarah yang sudah memuncak, Nanda membanting vas bunga keramik diatas nakas.

PYAR!!!

Cek cok antara Nanda dan Jeffry berlanjut sampai...

Bug!!

Nanda menghempaskan tubuh Jeffry ditembok, mendekatkan wajahnya.

"Kau tau sayang, aku bisa saja menghentikan dunia ini untukmu. You give me feeling so strong. So let me care for you babe, and i give u electricity."

Bibir kedua insan itu menyatu dalam emosi dan amarahnya. Seperti ada rasa yang kuat belum pernah ada. Dan seperti sengatan listrik yang menyakitkan.

Jeffry mendorong dada Nanda, dan melihat netra mata kekasihnya itu kelam. Seperti ada listrik yang siap mengalirkan energi setiap saatnya.

"Sorry babe, let's break up."

Setelah mengatakan itu, Jeffry pergi meninggalkan Nanda.

Nanda hanya tertawa, tersenyum, menangis, kecewa. Itu yang dirasakan dalam satu waktu seperti energi listrik yang tidak tahu tujuan alirannya.

Next five months......

Prof. Na.

Tulisan yang terpampang dijas laboratoriumnya. Dia adalah ilmuwan yang bergerak dalam bidang fisika.

Bermain-main dengan listrik dan cahaya adalah kegiatannya. Menjadi kepala laboratorium untuk pembangkit listrik kota cukup melelahkan.

"Nanda, ayo istirahat dulu."

Rendy adalah asisten laboratorium yang bekerja 5 bulan terakhir. Sebelumnya asistennya ada Jeffry. Namun, karena Nanda dia lebih memilih keluar dari pekerjaannya itu.

"Iya, sebentar. Aku lagi ngecek kabel sama susunannya. Takutnya terjadi salah kontrol dan konslet."

Masih sibuk dengan susunan kabel berwarna merah, hitam, kuning itu.

"Ada Scientist baru hari ini. Yang akan menjadi ketua laboratorium Kimia lingkungan. Karena perusahaan sedang membutuhkan ahli Kimia." Ucap Rendy dengan santainya sambil memakan roti dan kopi susunya.

"Bukanya kepala laboratorium kimia kak Jingga?" Masih sibuk dengan kabel dan pertanyaannya.

"Kak jingga memilih resign dan menjadi guru pengajar di sekolah kejuruan. Dan katanya dia sedang menunggu untuk bekerja di Swiss bekerja sebagai pengamat lingkungan."

"Memangnya siapa yang menjadi pengganti?"

"Jeffry, mantan asistenmu."

Kegiatannya terhenti.

"Dia kan dulu lulusan S2 di University of California, dan ditambah pengalaman kerja yang sering menangani kasus besar seperti tumpahan minyak diteluk Siberia."

Nanda masih terpaku, apakah listriknya akan kembali menyala seperti kabel-kabel berwarna yang dia kerjakan tadi.

............

Nanda mencoba melihat-lihat di laboratorium Kimia. Hanya ada 10 orang yang bekerja. Sisanya pergi kearah bendungan untuk mengecek tentang lingkungan diarea sana.

Dia menghampiri salah satu pekerja yang sedang melakukan uji sampel terhadap air limbah di bendungan itu. Pekerja itu masih sibuk melakukan titrasinya. Memegang Erlenmeyer dan mengontrol kecepatan tetesan cairan didalam buret.

Benar, pekerja itu adalah kekasihnya. Yang memutuskan hubungan lima bulan lalu.

"Seperti sedang serius sekali."

Nanda mengambil kursi dan duduk dihadapannya. Jeffry melihatnya dan masih berfokus terhadap kegiatannya.

"Serius sekali, apa tetesan cairan kimia itu lebih penting?"

"Tetesan ini lebih penting daripada dirimu. Jika kau menganggu lebih baik kembali saja." Ketusnya

"Ya ampun galak sekali pacarku ini. Akan aku bantu, permasalahan sains ini mudah untukku."

Jeffry menggeleng, menandakan "tidak usah."

"Kimia dan fisika berbeda. Takutnya kau lebih percaya teorinya daripada melihat kesimpulan data analisis yang telah dikerjakan."

"Hahahaha, bercanda. Baiklah sayang. Nanti pulang ikut bersamaku." Titah nanday lugas.

"Maaf ti-"

"Ini perintah bukan permintaan."

Setelah itu Nanda keluar dari laboratorium. Apakah Jeffry melakukan kesalahan?

..........

Jeffry baru saja selesai dengan pekerjaannya, dia akan segera pulang. Baru saja keluar, tangannya sudah diseret oleh ketua laboratorium.

"Ayo kita pulang."

Jeffry hanya mengikuti, masuk mobil dan menjalankan aktivitas dalam pikiran masing-masing.

"Tentang kejadian lima bulan kemarin. Aku minta maaf, aku tau aku egois."

"Aku juga, mungkin aku saar itu terbawa emosi."

Menghentikan mobil dipinggir jalan. Mereka mempertemukan bibir mereka. Rasa manis dan sedikit listrik yang menyambar dalam ciuman mereka

"Aku tidak paham dengan kondisi hatimu itu. Apakah aku perlu melakukan penelitian terhadap dirimu dan cintamu?"

Jeffry berbicara kepada Nanda, karena sikapnya. Cintanya, kasihnya. Itu menjadi misteri.

"Cinta bukan sains, tidak membutuhkan lisensi juga. Kau jangan terlalu banyak berpikir tentang cintaku, babe. Semakin kau berpikir tentang sin cos tan itu hasilnya akan semakin minus." Ucapnya sambil tersenyum.

"Tapi sains bisa membuktikan apa itu cinta sayang." Masih dengan perdebatan Jeffry terhadap Nanda.

"Ya ya ya terserah kau saja babe." Ucap Nanda mengalah.

"Mungkin kau saja manusia dimuka bumi ini yang tidak memiliki oksitosin."

Perjalanan itu dilalui dengan sedikit perdebatan kecil antara Jeffry dan Nanda. Benar, mereka bisa menghentikan dunia untuk satu sama lainnya. Dan sensasi ungkapan perasaan cinta mereka seperti listrik yang tidak akan pernah berhenti mengalir demi kelangsungan kehidupan energinya

The end



Rainbow 「虹」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang