Mario's side

503 75 17
                                    

'Tuan muda, setelah ini anda akan mengikuti kelas berkuda. Kelas akan selesai jam 4 sore, setelah itu kelas statistika hingga jam 7 malam. Dilanjutkan makan malam dengan Tuan Alkantara bersama Nyonya.'

Mario menghembuskan nafasnya pelan. Ia memejamkan matanya.
Hanya dengan membayangkan jadwal hari ini, ia tahu akan selelah apa tubuhnya nanti.

Mario tidak menyangka jika kehilangan sosok ayah merubah hidupnya. Hanya dalam waktu 2 tahun, kebebasan Mario direnggut. Ia hanyalah anak 10 tahun. Anak biasa yang juga ingin pergi bersama teman-teman ke taman bermain. Anak biasa yang juga ingin bebas melakukan hobi. Anak biasa yang ingin beristirahat saat dia lelah.

Tapi alih-alih pergi ke taman bermain, Mario justru pergi ke pertemuan bisnis dengan Mommy nya. Alih-alih bermain basket yang merupakan hobinya, Mario mengikuti les berkuda, fencing, golf, ballroom dance dan sebagainya. Mario juga tidak bisa mengeluh lelah pada Mommy nya.

'Ah hari ini Tuan Muda Jean mendapat nilai 100 untuk matematika.'

Seulas senyum terukir pada wajah lelah Mario. Mendengar laporan dari personal assistant mengenai adik kecil nya memberikan sedikit ketenangan pada hatinya.

Iya Mario, ini semua demi adikmu.

Mario merapalkan kalimat itu berulang kali.
Jika Mario gagal menjadi pewaris sesuai keinginan Mommy, maka target berikutnya adalah Jean.
Mario tidak mau Jean merasakan apa yang dia alami. Cukup Mario. Jean harus menjalani hidup yang ia pilih sendiri. Mommy tidak boleh mengusik hidup adik kecilnya itu. Sebisa mungkin ia akan menarik atensi dan obsesi Mommy hanya untuknya sendiri.
Jean berhak bahagia.

'Tuan muda, kita sudah sampai.'

Mario menatap keluarga kecil di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mario menatap keluarga kecil di depannya. Mereka adalah keluarga Alkantara. Keluarga yang memiliki perusahaan ekspor dan impor. Annette sudah meminta Mario membaca profil keluarga Alkantara sebelumnya.

Tuan Alkantara yang memakai jas berwarna navy terlihat berwibawa. Di sampingnya, Nyonya Alkantara mengapit mesra tangan sang suami. Dan dua bersaudara Alkantara mengekor di belakang mereka.

Mario menatap Ares Alkantara, pewaris utama keluarga tersebut. Ares yang ditatap tersenyum lebar ke arah Mario. Ia melambaikan tangannya ke arah Mario. Ini pertama kali mereka bertemu, kenapa sulung Alkantara bersikap sok akrab?

Pandangan Mario beralih ke Putri kecil Alkantara. Aleena Alkantara. Aleena merupakan kesayangan keluarga. Rumor mengatakan jika Tuan Alkantara akan rela melakukan apapun agar keinginan putrinya terpenuhi.

Aleena tersipu malu ketika Mario menatapnya. Ia bersembunyi di balik badan kakaknya. Ares hanya tertawa dan mengedipkan matanya ke arah Mario.

Tuan Alkantara ikut tertawa melihat tingkah putri kecilnya.

'Lama tak jumpa, Annette. Kau tampak semakin muda saja.' Nyonya Alkantara menghampiri dan memeluk Annette.

'Bisa saja. Justru kau yang terlihat semakin menawan. Aku dengar keluarga kalian baru berlibur ke Dubai?'

Antagonist (Markle x Jenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang