Lean on me

549 57 18
                                    

'Oke 10 menit lagi tolong stand by ya!'

Hayden menatap cermin di depannya. Wajah full make-up dengan rambut yang dimodel shadow perm terpantul dari cermin tersebut.

'Seumur-umur baru kali ini aku ketemu orang yang cocok dengan warna ini!'

Mendengar perkataan manajernya membuat Hayden terkekeh pelan.

Merah muda, ya warna itulah yang kini menghiasi rambut Hayden. Warna rekomendasi dari adik kesayangannya, Karel.



'Ih, Kak Aden coba dulu deh! Bisa jadi Kakak nanti jadi trendsetter!'

'Idih, warna cewek itu. Mana cocok untuk cowok maskulin seperti Kakak!'

'Siapa bilang? Sejak kapan warna ada gender nya? Percaya deh sama Ell, people are gonna love it!'

'Nggak ya Ell. NO!'

'Kak Aden mah...' Karel bersungut sebal, 'gini deh, Kakak coba dulu. Nanti kalau responnya jelek, Ell bakal buatin lagu gratis untuk Kakak! Pretty please...'


Dan ya Karel benar lagi untuk kesekian kalinya. Begitu foto Hayden bersurai pink tersebar, namanya menjadi trending di media sosial. Hayden menjadi topik hangat di kalangan fashion enthusiast. Banyak pula brand baru yang menghubunginya untuk bekerja sama. Adiknya itu..... benar-benar bintang keberuntungan untuknya.

'Ah! Antismu satu ini berulah lagi!' pekik Sandra, manajer Hayden.

'Siapa?'

'Siapa lagi kalau bukan Moomin#1,' Sandra menunjukkan layar ponselnya pada Hayden, 'lihat dia mengejekmu di Twitter. Hayden, Hayden! Dia mengataimu berandalan maniak Kungfu Panda!'

Tawa Hayden pecah seketika mendengar nama akun antis favoritnya.

'Jangan tertawa! Ini tidak bisa dibiarkan! Dia selalu berkomentar di artikel mengenaimu. Aku akan berbicara pada agensi nanti!'

'Hahahaha, no need, San. He's just venting his stress.'

'Ya tetap nggak bisa lah. Kan bukan kamu yang jadi penyebab stress orang itu.'

'Maybe.... maybe i'm the problem.' ucap Hayden penuh misteri.

'Ha?'

'Gimana? Enak nggak Kak?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Gimana? Enak nggak Kak?'

Karel menatap Mario yang sedang menikmati macaron pemberiannya.

'Hmm.. so far ini sih macaron paling enak yang kamu beli.'

'Hehe berarti nggak salah bakery pilihan Jeje.'

Mario menghentikan kegiatan makannya, ia kembali meletakkan macaron yang belum habis ke dalam box. Karel yang melihat perubahan ekspresi Mario hanya bisa menghela nafas.

Antagonist (Markle x Jenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang