Bds 01 Rencana

311 26 18
                                    

"chi dek..." Jane kakak Chi, memanggil chi yang masih terduduk lemas dengan bahu yang sejak tadi belum berhenti bergoncang di samping tempat peristirahatan terakhir papinya.

"Hmm?" Chi dengan suara yang bergetar dan mata yang sangat bengkak membalas tatapan sedih jane. Chi lelah sekali. Sudah dua kali dia kehilangan. Pertama maminya, lalu sekarang papinya. Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang benar benar kamu sayangi? Sakit sekali rasanya dada ini.

"Ayo pulang , semua orang sudah pulang. Kamu sudah duduk dua jam di sini, nanti kalau sampai kamu sakit, papi bisa tidak tenang di sana." Jane berusaha membujuk adiknya untuk pulang. Sesak sekali rasanya dada ini. Berkali-kali chi memukul dadanya untuk mengurangi rasa sesak yang dia rasakan, tapi rasanya percuma. Chi tahu seberapa lamapun dia menangisi pusara papinya tidak akan membuat papinya kembali akhirnya memutuskan untuk pulang.

Chi baru saja ditinggal oleh pria favoritnya. Pria yang menjadi alasan dia bekerja keras siang dan malam agar bisa memberikan pengobatan yang terbaik. Tapi sayangnya ternyata pria favoritnya lebih memilih untuk bersenang-senang di sana.

"Baiklah my hero, selamat bersenang-senang di sana. Jangan pernah lupakan aku ya. Suatu saat jika aku menyusul, jangan lupa siapkan eskrim favoritku. Ingat! Jangan lupa beri selai strawberri di atasnya. " Chi sambil melambaikan tangan sambil meracau dan sekali lagi menitikkan air mata perpisahannya. Jane yang mendengar salam perpisahan adiknya pun tidak bisa menahan air matanya untuk tidak menetes.
Mereka pun pulang.

___________________🌼🌼🌼_____

   Sesampainya didepan rumah mereka dia melihat mobil hitam dengan plat yang sangat dia kenal
"Ayah tay..." seru chi memeluk tay Sahabat karib papi dan papanya.
"Hai chi,jane" tay Balas memeluk putra sahabatnya ini dengan tatapan kesedihan
"Ayo pa masuk kita bicara didalam" ajak Jane

  " Maaf ya papa baru bisa dateng kesini, papa nggak sanggup kalo harus Dateng ke pemakaman papi kalian" ujar Tay merasa bersalah
"Nggak papa,yah " ucap Jane sambil meletakan minum untuk Tay.

"Em... Maksud ayah datang kesini ingin menyampaikan sesuatu yang pengting kalian jangan ada yang menyela ya" ujar tay dibalas anggukan chi Dan Jane.
"Sebelum papi kalian meninggal dia sempat meminta permintaan,dan mungkin permintaannya akan merubah kehidupan kalian"
Jeda new meminum teh yang disajikan Jane
"Em... Kamu masih ingat nanon kan chi" Tanya new
" Masih yah ada apa dengan phi nanon".
"Em... Papi kalian meminta agar nanon dan chimon menikah"ucap Tay membuat keheningan diantara mereka.
"Yah bagaimana bisa mereka menikah?mereka kan sama-sama laki-laki?,lagipula mereka tidak pernah bertemu mana mungkin ada cinta diantara mereka"ucap Jane
"Kenapa tidak bisa,jaman sekarang sudah berbeda Jane,untuk cinta nanti pasti berjalan seiring waktu pasti akan tumbuh cinta itu, lagipula gun ingin ada seseorang yang bisa menjaga chi, apalagi sekarang kesehatan kamu terus menurun." Jane pun terdiam.

   Chi hanya terdiam terlalu banyak hal yang mengejutkan hari ini
"Yah bolehkah chi minta waktu buat memikirkan dulu"
"Hem.. pikirkan baik2 dulu chi,ok Sekarang ayah pulang dulu ya"
" Ya yah hati2 dijalan".ucap Jane lalu mengantar new sampai depan,dan chi hanya terduduk diam. Ada sedikit perasaan bahagia dihatinya.

   "Gimana dek?" Tanya Jane duduk di sebelah chi
"Nggak tau kak,kakak kan tau kalo p'nanon udah  punya pacar p'prim" jawab chi lesu
"Tapi kamu masih suka sama nanon kan" goda Jane
"Masih si" jawab chimon "yaudah terima aja,tapi ya terserah kamu juga si kakak nggak bisa maksa, itu hidup kamu kakak cuma bisa ngedukung kamu".
"Iya kak, ya udah lah sekarang Kaka istirahat aja ya pasti Kaka cape"
"Iya2 Tapi bareng Kamu ya istirahatnya " jawab Jane
"Iya2 ayok istirahat" jawab chi

____________🌼🌼🌼____________

   Dikediaman vihokratana
  
   "Apa si yah, ayah kan tau aku udah pacaran sama prim lama setahun lebih Lo yah,apalagi dia itu laki-laki pa" bantah nanon
"Iya papa tau dia laki-laki tapi apa salahnya non" jawab new
"Kenapa aku harus nikahin dia si yah,ayah punya hutang sama keluarga mereka,berapa banyak yah biar nanon bayar" ucap nanon
"Kamu nggak akan bisa bayar hutang itu non" jawab tay
"Kalo aku nggak mau yah"
"Em... Ya sudah biarlah papa terus menanggung semua dosa2 ini" jawab tay lalu melangkah ke kamarnya.
Nanon hanya diam dan mengusap wajahnya kasar.

______☘️☘️☘️_______
 

Ohhho ... Book pertama ku,maaf ya kalo typo bertebaran jangan lupa vote and comment

Trimakasih
Tertanda midyear

Selingkuhan mas chi.

Berteman dengan sakitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang