1.

16 22 31
                                    

~•~



"Gimana?" Suara yang terkesan dingin itu serta tatapan yang tajam membuat nya terkesan berkarismatik dan tegas.

Di usia muda laki laki bernama Kim Bam itu bertugas menjadi seorang pengawal seorang nona muda bungsu dari keluarga konglomerat.

Setelah mendapat laporan dari anak buah nya karena nona muda mereka mencoba melarikan diri lagi. Kim Bam terpaksa memerintahkan anak buah nya untuk mengurung nona muda mereka sampai dirinya datang.

Setelah mengurus segala sesuatu nya yang mengharuskan nya menghadap sang atasan. Kim Bam kembali dan anak buah nya dengan sigap mengikuti nya sambil melaporkan semua kepada nya.

"Nona muda sudah berada di dalam kamar nya bos!" lapor anak buah nya.

"Nona muda tidak terlukan kan?" Bam memberhentikan langkahnya membuat anak buah di belakang nya ikut berhenti.

"Jika ada setitik luka di tubuhnya kalian akan tau akibatnya!" gertak Bam pelan, dalam namun jelas. Ia melirik dari ujung mata nya melihat Anak buah nya yang tengah menunduk takut.

"Jika kalian menundukan kepala kalian seperti itu bagaimana kalian bisa melindungi nona muda!" seru Bam, semua tersentak menatap punggung tegap Bam dari belakang.

"Tegakan kepala kalian, jika tidak aku yang akan mematahkan leher kalian agar kalian tidak bisa menggunakan kepala kalian lagi!"

Terdengar kejam tapi Bam hanya menyemangati anak buah nya saja. Bam tidak menyukai anak buah nya menunduk takut kepadanya, karena itu hanya sia sia saja bagi mereka.

Bam menyamaratakan posisinya dengan semua anak buah nya yang berbeda hanya ketampanan nya saja. Bam menjunjung tinggi ketampanan nya itu. Tidak ada yang bisa menyinggungnya soal itu terkecuali satu. Soya Wang!.


H
I

H
E
L
L
O

"Buka pintu nya-!" gertak Seorang perempuan dari dalam kamar yang dengan sengaja di kunci dari luar oleh beberapa Bodyguards yang sedang berdiri menjaga kamar tersebut.

"hei-! Kalian tidak dengar-!?hah" pekik perempuan itu. Dua orang penjaga itu sama sekali tidak bergerak sedikit pun dari posisi nya.

Bug.. Bug.. Bug..

Suara pukulan dari dalam terdengar begitu keras di luar. Itu pasti sakit.

"Jangan panggil gue Wang Soya kalo gue ga bisa keluar dari sini. Gu-"

"Nona muda tenang lah. Jangan bersikap seperti ini, ini akan membuat tenaga nona habis"

Perempuan bernama Soya itu tersentak membulat kan mata nya penuh mendengar suara yang tidak asing dari balik pintu kamar nya itu.

Sialan Kim Bam-! - Soya.

Bug.. Bug..

"Hei-! Kim Bam lo di luar kan!? Buka pintu nya kalo ga gue bakal lompat dari balkon ni-!!?" ancam Soya yang di anggap hanya gertakan semata.

Bam yang sudah bersandar di depan pintu hanya terkekeh geli dengan ancaman nona mudanya itu. Ia sudah terbiasa mendengar kalimat itu dan sampai saat ini Soya tidak pernah melakukan yang ia ucapkan. Karena Bam tau Soya tidak akan bertindak untuk mempersulit dirinya sendiri.

Sudah bertahun tahun Bam menjadi penjaga Soya, bahkan hanya Bam yang bisa bertahan dengan sikap Soya yang kasar. Menurut Bam sikap kasar Soya adalah sesuatu yang menggemaskan bagi nya.

Bam sudah menganggap Soya sebagai adik nya yang harus ia jaga, karna umur nya yang tidak terpaut jauh dari nya.

"hei-! Bam apa lo dengar, gue bakal lompat dari Balkon kamar gue sekarang-!" ancam nya lagi. Bam hanya menggelengkan kepala nya acuh.

Hi•Hello [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang