1. Gadis Berkelas

11 1 0
                                    


Tok tokk tokkk

Terdengar suara pintu diketuk

"Nona, apa kau didalam?" teriak seorang dari balik pintu
.
.
.

"Masuk !!!"

Ceklekk (suara pintu terbuka)

Wanita itu memberikan tatapan datar pada seorang pria yang baru masuk ke ruangannya

"Nona aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu" ucap pria dengan setelan formal serba hitam itu

"To the point!" tegasnya

"Ada yang menyusup kedalam Black Diamond. Dia adalah orang suruhan tuan Hendri tapi nona tidak usah khawatir orang tersebut sudah diamankan."

Brakkk!!!

Wanita itu memukul meja dengan keras

"Pria tua sialan itu masih saja mengangguku!!! Apa ia belum puas membuat hidupku sengsara"

Emosinya meledak tiba tiba setelah mendengar kabar itu

"A-apa ada yang bisa saya lakukan nona?" Tanyanya ketakutan

"Tidak perlu! saya akan segera kesana. Pastikan dia tetap berada disana sampai saya datang, terimakasih atas informasinya." tegasnya pada pria itu

"Baik nona, saya permisi dulu." ucap pria itu kemudian pergi

"Kenapa dia masih bersikeras ingin menghancurkanku. Apa yang sebenarnya dia inginkan? bukankah dia sudah memiliki segalanya? dasar pria tua serakah!!!" gumam wanita itu

Dia adalah Zeya Arunika Efendi gadis berusia 17 tahun yang memiliki trauma besar di masa lalu. Konflik yang terjadi antar anggota keluarganya membuat gadis kecil itu harus hidup mandiri hingga sekarang.

Ceklekk
Suara pintu berhasil memecah lamunan Zeya

"Astaga......!!! Bisakah paman ketuk pintu dahulu! Zeya jadi terkejut"

"Hehehe.... Maafkan paman sudah membuatmu terkejut Ze, Ini sudah waktunya makan siang turunlah dan mari makan bersama" ucapnya sambil tersenyum

"Baiklah... Zeya akan turun sebentar lagi"

"Pamanku satu ini memang perhatian tapi ia juga menyebalkan" gumamnya

Jordan Efendi

Ia adalah adik dari ibu kandung Zeya yang sudah merawat Zeya semenjak peristiwa yang terjadi 7 tahun lalu dan bahkan sekarang Zeya menggunakan nama Efendi sebagai marganya. Zeya memutuskan untuk melepas marga aslinya setelah peristiwa itu.
.
.
.
.
.

Di meja makan

"Ze... Kapan kau melanjutkan sekolahmu? Sudah satu tahun lebih kau cuti. Kau harus masuk SMA Ze..." tutur pamannya itu

"Aku tidak ingin melanjutkan sekolah paman..... Aku sudah memiliki segalanya, apa lagi yang harus ku raih" jawab Zeya cuek

"Paman tidak menyuruhmu meraih sesuatu, tapi kau butuh bersosialisasi dengan banyak orang" tegasnya

"Aku tidak suka bersosialisasi paman, kumohon mengertilah."

"Jangan keras kepala Zeya ini demi kebaikanmu, kau harus masuk SMA tahun ini jadi lebih baik segera pilih sekolah yang kau mau, biar paman bisa mendaftarkan mu disana. Ini bukan tawaran tapi ini perintah!" ucapnya dengan nada serius

"Baiklah" pasrah Zeya

Zeya tidak bisa membantah lagi jika pamannya sudah seperti ini. Paman Efendi memang baik dan perhatian tapi jika ia sudah mengambil keputusan tidak ada siapapun yang bisa membantah.

Classy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang