Seoul High School adalah sekolah yang cukup banyak peminatnya di Seoul. Selain karena akreditasi nya bagus, sekolah ini adalah sekolah elit dimana kebanyakan murid-muridnya lahir dari sendok emas. Jadi tidak heran jika bullying banyak terjadi di sekolah ini karena sistem kasta masih sangat berlaku disana. Yang paling berkuasa akan menindas yang dianggap lemah darinya.
Uniknya sekolah ini juga terkenal sebagai yang paling banyak menampung murid-murid good looking. Tidak heran banyak yang ingin masuk ke sekolah ini untuk belajar sekaligus untuk cuci mata.
Sekolah ini punya pencitraan yang baik di hadapan publik namun tidak ada yang tahu bahwa sekolah ini mempunyai banyak kisah kelam yang tersembunyi dan di simpan rapat-rapat. Banyak murid yang bunuh diri di sekolah ini karena sudah tidak sanggup menjalani hidup yang bagaikan berada di neraka dan selalu ditindas setiap hari.
"Selamat pagi murid-murid, hari ini kita kedatangan murid baru. Namanya Park Jisung, hari ini adalah hari yang penting baginya karena baru hari ini Jisung masuk ke sekolah umum. Sebelumnya dia homeschooling dan ikut ujian penyetaraan saja. Bapak harap kalian bisa berteman dan memperlakukannya dengan baik, paham semua?" ucap Leeteuk.
"Paham pak" jawab para murid serempak.
"Namanya Park Jisung, apakah dia lahir dari sendok emas juga?"
"Mainan baru"
"Sepertinya dia anak yang pendiam"
"Dia keren"
'Cantik'
"Hai semua, namaku Park Jisung. Senang bertemu dengan kalian" ucap Jisung datar dan membungkuk singkat.
"Baiklah Jisung, kau boleh duduk di bangku kedua dari belakang" ucap Leeteuk.
Jisung mengangguk dan melangkahkan kaki menuju tempat duduknya seperti yang diarahkan pak guru padanya. Pelajaran kembali dimulai, Jisung tersenyum sangat tipis saat menyadari semua sesuai yang ia rencanakan.
"Hai Jisung, namaku Yeonjun aku ketua OSIS di sekolah ini. Senang bertemu denganmu" Yeonjun yang duduk di depannya memperkenalkan diri.
"Aku sudah tahu" Jisung berucap tanpa menatap Yeonjun. "Senang bertemu denganmu juga"
Yeonjun mengusap tengkuknya canggung lalu kemudian berbalik dan kembali menghadap kearah papan tulis dimana pak guru Leeteuk tengah menerangkan pelajaran.
Jisung dapat merasakan aura yang sangat gelap di sekitarnya. Ia melihat begitu banyak penampakan dari awal masuk sekolah ini sampai ke kelas ini. Mereka menjerit dan menangis keras meminta keadilan namun tidak ada yang peduli.
'Tempat yang bagus untuk memulai permainan. Jadi, siapa yang akan menjadi korban pertama sebagai peringatan?'
Jisung memandang sekelilingnya dan tersenyum saat menemukan mangsa yang cocok.
'Hyojung. Sombong dengan kecantikannya. Suka bodyshaming dan sex dengan guru untuk mendapatkan nilai tinggi. Sangat cocok untuk dikirim bertemu dengan Hades'
Jisung menjentikkan jarinya dan waktu tiba-tiba terhenti. Ia beranjak dari duduknya dan melangkah mendekati meja Hyojung. Jisung rendahkan tubuh untuk berbisik di telinga Hyojung.
"Loncat lah dari jendela dan kita akan bertemu di tempat yang indah. Aku menunggumu, Hyojung"
Jisung tersenyum lalu kemudian kembali ke bangkunya. Ia menjentikkan jarinya dan waktu kembali berjalan.
Hyojung tersentak. Ia berdiri dari bangkunya. Menatap kosong sembari melangkah mendekati jendela dan....
"Hyojung, apa yang kau lakukan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Game For Love 🔞 (On Going)
FanfictionJisung tidak ingin di jodohkan dengan anak dari teman-teman ayahnya. Namun karena ayahnya memaksa akhirnya ia pun terpaksa menyetujuinya namun dengan satu syarat yaitu mereka harus melewati permainan khusus dari Jisung. Dan yang menang itulah yang...