1.Elf baik hati

94 14 12
                                    

Jieun mulai mengayunkan kuasnya diatas kanvas putih itu, sambil mengelap air mata dipipinya dia melukis sesuai dengan apa yang ada dikepalanya

Jieun adalah seorang anak tunggal dia tinggal bersama ayahnya yang suka mabuk-mabukan setelah ibunya meninggal dunia karena sakit ,dia sudah terbiasa mendengar ocehan kasar dan kekerasan fisik yang diberikan oleh ayahnya sendiri, dia akan melukis untuk menenangkan dirinya

Jieun telah putus sekolah sejak kelas 2 SMU karena ayahnya melarangnya untuk bersekolah dan beralasan jika Jieun hanya membuang-buang uangnya saja

Ibu Jieun meninggal saat dia masih berumur 10 tahun dan sejak saat itu ayahnya berubah sikap, dia menjadi pemabuk berat yang setiap malam selalu berjudi hingga uang mereka habis .

"Jieun! Ya! Kau dengar tidak! "teriak ayahnya

"Apa lagi?! Aku tidak punya uang lagi Appa"jawab Jieun

"Jangan bohong! Aku tahu kau menyembunyikannya di kamarmu! Cepat buka! "

"Aniyo! Tidak ada apapun dikamarku" Jieun langsung menahan pintunya agar ayahnya tidak bisa masuk

"Sialan! Buka saja! "

Braaaak! Pintu ditendang dengan keras , Jieun yang tadi menghadang pintunya juga ikut terjatuh

"Ooh jadi selama ini kau masih melukis hah! "

"Kumohon biarkan aku melukis appa, hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menghibur diriku sendiri"

"Tidak perlu! Karena membeli semua barang tidak berguna ini! Kita kehabisan uang! " teriak ayahnya sembari merampas semua lukisan, kanvas dan juga banyak cat milik Jieun

"Appa kau mau membawanya kemana! Jangan membuangnya "

"Diamlah! "

Ayah Jieun membawa semua lukisan yang terpajang di dinding serta dimeja belajar Jieun kemudian keluar dari kamar, setelah itu pergi keluar rumah

"Appa! Wae kau membakarnya! Geuman appa! Jebal" Jieun menangis tersedu-sedu saat Ayahnya mulai menyalakan pemantik api dan mulai membakar lukisan kesayangannya itu

"Jangan berfikir untuk melukis lagi! Aku akan membakarnya lagi jika kau masih terus melukis! "

"Sekarang appa puas kan! Wae sekalian tidak membakarku saja! Kau pasti hidup tenang jika aku juga ikut mati bersama eomma! Bakar saja aku! Dasar bajingan! " Jieun sudah kehilangan kesabaran

"Anak sialan! Beraninya kau mengataiku " Ayahnya marah kemudian menyeret rambut Jieun menuju ke kamarnya

"Appa! Sakit! Geumanhae! " Jieun terus merintih

"Kau tidak boleh keluar dari kamar! Renungkan kesalahanmu! "

"Eomma...... Wae... Wae eomma tidak mengajakku mati, aku ingin ikut bersama eomma.... Appa terus-terusan menyakitiku eomma.... Dia sangat jahat.... Mana ada seorang aysh yang begitu kejam kepada anaknya sendiiri.... Aku ingin ikut denganmu eomma... Hiks.... "

Jieun melihat kesekelilingnya semua kanvasnya sudah lenyap karena dibakar oleh ayahnya, sekarang dia bingung bagaimana caranya dia melukis lagi
Beruntung masih banyak cat yang dia simpan dibawah tempat tidurnya

Tanpa pikir panjang Jieun kembali melukis dia tidak peduli lagi dengan kemarahan ayahnya
"Aku ingin pergi dari sini, kemanapun aku ingin pergi asal tidak disini"

Jieun terus menarikan kuarnya didinding kamarnya itu dengan air mata yang terus mengalir

"Jieun! Apa tidak boleh tidur sebelum membuat makan malam! "

Immortal World (FF BTS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang