Chapter vii

2.8K 245 15
                                    

15 tahun kemudian...

Seorang gadis remaja berjalan sambil bersenandung dengan sangat riang. Hari ini ia pulang cepat dari sekolahnya dan dia memutuskan untuk menemui sang Mommy di perusahaannya.

Para pegawai menyapanya tentu ia membalas sapaan dari setiap orang yang menyapanya.

"Selamat siang Nona Muda, apa Kau mencari Direktur Kim?" tanya sekretaris sang Mommy padanya.

"Tentu saja, memangnya Aku kemari untuk apalagi Aunty Bae?" jawabnya dengan nada kesal. Sekretaris Bae hanya terkekeh mendengar ucapan putri bosnya itu.

"Ngomong-ngomong dimana Mommy ku? Apa Mommy ada dikantornya? Apakah Mommy sedang sibuk?" lanjutnya bertanya dengan nada yang masih kesal.

"Direktur Kim ada didalam, masuk saja. Dan tenang, dia tidak dalam mode sibuknya. Tapi sepertinya dia sedang sedih seperti biasa." Jawab Sekretaris Bae dengan nada sedikit berbisik.

Ia hanya mengangguk lalu pergi ke ruangan sang Mommy.

"Mom.. i'am here" ucapnya sambil membuka pintu lalu menghampiri sang Mommy.

"Baby L, kenapa Kau kemari sayang? Kenapa jam segini Kau sudah pulang dari sekolahmu? Apakah terjadi sesuatu?" tanya sang Mommy sambil beranjak memeluk putri kesayangannya itu.

"Tidak Mom, Aku baik-baik saja. Sekolah membiarkan Kami pulang lebih awal. Aku merindukan Mommy Jen-ku yang cantik ini. Ahh.. tapi lebih cantik Aku." Jennie hanya tertawa kecil mendengar ucapan putrinya itu.

Ya gadis remaja itu adalah Putri semata wayang Jennie. Lea Lynelle Manoban. Putrinya dengan Lisa. Ia mengadopsi Lea sejak Lea berusia 1 bulan. Saat melihat Lea kecil di panti asuhan 14 tahun lalu, Jennie langsung teringat saat Lisa mengatakan jika Lisa ingin memiliki putri cantik bersamanya. Maka dari itu Jennie mewujudkannya.

"Mom, apa Kau merindukan Mommy L? Aku yakin Mommy L juga sangat merindukan kita berdua. Jangan bersedih karena Aku yakin Mommy L tidak akan menyukai itu." Jennie tersenyum mengangguk mengelus rambut Lea dengan lembut.

Ceklek

Tiba-tiba pintu terbuka, dua orang paruh baya menghampiri Jennie dan Lea yang sedang berpelukan.

"Kenapa putri dan cucu kesayanganku ini berpelukan tanpa mengajak Grandma hm.." Nyonya Kim menghampiri mereka berdua dan ikut bergabung memeluk Jennie dan Lea.

"Yak.. bukan hanya Grandma, Grandpa juga ingin bergabung." Tuan Kim menyusul memeluk mereka bertiga. Keempatnya tertawa bahagia dengan apa yang mereka lakukan sekarang.

Jennie melepas pelukannya. Ia beranjak ke meja kerjanya membawa sesuatu ditangannya.

"Mom, Dad, Aku titip Lea sebentar. Aku harus pergi, Aku ada urusan yang tidak bisa Aku tinggalkan." Orang tuanya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lea, Kau dengan Grandma dan Grandpa dulu oke? Mommy ada urusan sebantar. Kau harus menjadi gadis baik. Jangan merepotkan Grandma dan Grandpa!" tegas Jennie

"Ya Mom sejak kapan Aku menjadi gadis nakal? Mommy tenang saja. Aku akan." Jawab Lea dengan nada kesalnya, mereka semua terkekeh mendengar ucapan Lea.

Jennie menghampiri Lea, ia mencium seluruh wajah Lea sebelum pergi, begitupun Lea mencium seluruh wajah Jennie juga.

***

Jennie sedang berada di rooftop gedung perusahaannya. Dengan tangan menggenggam sebuah foto dirinya dan Lisa dan juga selembar surat.

"Lisa ini sudah 16 tahun sejak Kau pergi meninggalkanku. Aku menjalani kehidupanku dengan baik seperti keinginanmu. Aku menjaga diriku sendiri dan putri kita dengan sangat baik. Dia sangat cantik dan manis sepertimu. Aku sudah melakukan semua keinginanmu. Tapi maaf, Aku tidak bisa mencintai lagi. Sampai saat ini Aku masih sangat mencintaimu Li." Jennie bergumam dengan lirih dan tersenyum kecil.

"Li, tugasku sudah selesai. Kali ini Aku benar-benar merindukanmu. Aku ingin segera bertemu denganmu lagi. Maafkan aku karena tidak bisa menjaga putri kita sampai akhir. Sungguh Aku tidak bisa jika harus lebih lama lagi tanpamu."

"Lisa, mari bertemu kembali."









-END-

Gone (JENLISA) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang