"Sudah, Na. Biarkan saja pak tua itu, dia tidak mengerti ke adaan mu!""Yak! Lee Haechan! Sopan sedikit!"
"Aduh! Kenapa kau suka sekali memukulku sih?!"
Renjun memutar bola mata nya jengah, memang dia baru saja memukul Haechan, itu juga karna Haechan selalu blak blakan.
Membuatnya gemas, ingin memukul pria berkulit Tan itu.Jaemin tetap diam, menatap meja belajar nya dengan murung. Membuat Renjun dan Haechan menatap nya khawatir.
"Hey, Na. Jangan sedih seperti itu, kau bisa pakai uang ku"
Ucapan Renjun membuat Jaemin menatapnya. Lalu menggeleng dengan wajah murung.
"Aku tidak mau memakai uang mu, apalagi berhutang pada kalian. Itu membuat ku malu" ucapnya.
Haechan yang mendengar itu menatap bingung pria di depannya.
"Hey! Ini sedang darurat! apa salahnya meminjam kepadaku dan Renjun? Toh, kami tidak keberatan" Ucap Haechan yang di balas anggukan oleh Renjun.
"Iya, Na. Lagi pula aku tidak keberatan. Justru aku selalu di suruh oleh mama ku untuk membantu mu. Kau tau kan mama ku itu cerewet sekali, membuatku pusing setiap kali dia mengulang perkataannya" Ucap Renjun, menghela nafas.
Jaemin yang mendengar itu menatap ragu dua sahabatnya. Apa benar tidak masalah? Apa akan memalukan jika aku meminjam?
"Na, tenang saja. Kami tidak masalah sama sekali. Ini juga supaya kau tidak lagi di omeli oleh pak tua itu!"
"Hey! Lee Haechan, mulutmu!"
"Hah... Baiklah maksud ku Mr.Kim" Ucap Haechan menatap datar ke arah Renjun yang lagi lagi mengomeli nya.
"Mm... Bagaimana jika aku mengembalikan uang kalian dalam waktu lama? Kalian tau kan, aku masih mencari pekerjaan" Ucap Jaemin menatap Renjun dan Haechan bergantian.
"Bukan masalah untuk kami" Ucap Renjun dan Haechan bersamaan.
Jaemin menatap hari kedua sahabatnya. "Terimakasih" Ucapnya lirih.
Renjun tersenyum, sedangkan Haechan menepuk bahu Jaemin dengan kencang.
"Jangan menunjukan muka seperti itu" Ucap Haechan.
"Shh... Iya, maaf"
Jaemin mengusap mata nya yang berair, lalu tersenyum menatap sahabatnya. Membuat Renjun dan Haechan lega, karna Jaemin tidak lagi murung.
"Oh, iya. Nanti-"
"ADA MR.KIM! SEMUANYA BALIK KETEMPAT MASING MASING!"
Teriakan salah satu murid membuat seisi kelas gaduh dan kembali ke bangku masing masing. Begitupun Haechan yang langsung menghadap ke depan, sedangkan Renjun dan Jaemin membenarkan pakaian mereka.
Setelah itu kelas hening, dan tidak lama Mr.Kim masuk kedalam kelas.
Mr.Kim terkenal dengan kegalakan nya, begitupun dengan paras nya yang cukup tampan. Namun, tetap saja guru itu di kenal sebagai guru killer di sekolah.
"Baik, apa hari ini ada yang tidak masuk?" Ucap Mr.Kim berdiri di depan papan tulis.
Semua murid diam, tidak berani menjawab guru itu. Mr.Kim yang tidak mendapat jawaban hanya mengangguk.
"Baiklah, sepertinya semua nya datang. Hari ini, kita kedatangan murid baru. Nak, silahkan masuk" Ucap Mr.Kim melihat ke arah pintu, membuat semua murid melihat juga ke arah pintu.
Tidak lama sosok pria masuk ke dalam kelas, membuat beberapa siswi di kelas itu memekik kagum karna paras pria itu yang sangat tampan.
Tubuh kekar dengan rambut berwarna cokelat, rahang tegas dan wajah tampan. Di tambah ekspresi dingin yang di berikan pria itu, membuat seisi kelas menatapnya kagum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enfermo [ Nomin ]
Fanfiction🄽🄾🄼🄸🄽 🄽🄾🅃 🄱🅇🄱 Na Jaemin, pria itu harus bisa menerima nasibnya setelah di tinggal oleh kedua orang tuanya. Kecelakaan yang berhasil merenggut nyawa orang tuanya, membuat hidupnya semakin rumit. Terlebih, setelah seseorang yang sangat...