✧*CNY -Kunten*✧

1.1K 60 5
                                    

"Ko, bagusan mana? ini atau ini?" Ten memegang 2 baju di tangan kanan dan kirinya.

Kun yang sedang memasukkan uang uang ke dalam hong bao menoleh pada kesayangannya. "Mana aja bagus sayang, tapi koko lebih suka kamu pake yang kanan."

"Kenapa ko? padahal aku mau pake yang kiri tadi."

"Yang kiri terlalu seksi, nanti koko makin jatuh cinta gimana? hot lagi warna merah kaya lagi—"

Plak! suara pukulan Ten kepada lengan kokoh Kun terdengar sangat renyah. "Kokoo mesum!!!!"

Kun terkekeh. "Terserah qin ai de (sayangku), kamu pake mana aja terlihat manis di mata koko."

"Yaudah aku pake yang kanan, tapi nanti koko foto foto ya sama aku."

"Dei ling qin ai de! (siap sayangku!)"

•✧•

Kun dan Ten keluar dari kamar mereka lalu disambut kedua anak mereka yang sudah rapi dan memakai baju bernuansa merah.

"BABAAAA! APPAA GONG XI FA CAI! HONG BAO NA LAI!!! (Angpaonya mana!!)" Hendery dan Yanyang berpose mengepalkan kedua tangannya kepada Kun dan Ten.

"Kurang ajar! ucapin yang bener koko dede!" Kun menjitak kepala anaknya satu satu, yang disambut dumelan dari Yangyang dan cengiran dari Hendery. Sedangkan Ten hanya tersenyum.

Yangyang mengelus kepalanya. "Ishh iya. Gong xi fa cai, wan shi ru yi (semoga semua selalu berjalan baik), wo ai niii men~ (aku sayang kalian~)" Yangyang menampilkan gummy smilenya dan memeluk Ten.

Kini giliran Hendery. "Gong xi fa cai, jian jian kang kang (sehat selalu), da ji da li (beruntung), wo ai nii men~" Hendery mengecup pipi Ten.

"Hao hai zi. (anak baik.)" Ten memeluk Hendery dan Yangyang, lalu ia memberikan hong bao untuk mereka berdua. "Gong xi fa cai baobei men, baba he appa ai ni. (Gong xi fa cai babies, baba dan appa menyayangi kalian."

"Perasaan baba kasih kalian hong bao juga, tapi yang dikasih ciuman sama pelukan cuma appa?"

"Idihhh ngambekan baba mah." Yangyang mengecup pipi Kun. "Hao le (udah). Jangan cemberut, ga cemberut aja aku lebih sayang appa, apalagi kalo baba cemberut."

"CHOU XIAO ZI. (ANAK KURANG AJAR.)" Berakhir Kun kejar kejaran dengan anak bungsunya itu.

"Widihh, koko ganteng banget hari ini." Ten menyenggol si sulung.

"Iyadong, biasa baba sok ganteng kalo imlek, koko gamau kalah biar appa lebih sayang aku daripada baba." Hendery berpose.

"Udah udah kalian nih iseng aja sama baba, awas dijewer. Ayo siap siap mau ke rumah Lucas shushu. (paman Lucas.)"

Kun datang dengan Yangyang, yang bertengger di punggungnya. "Bilang sayang baba kalo ngga baba jatohin nih."

"Appaaa liat nih~~ baba jahat sama dede." Yangyang dengan sifat manjanya mengadu pada Ten.

Tatapan Ten menjadi menajam. "Udah buruan, nanti kita telat loh!" Kalau Ten sudah memberi tatapan seperti itu, pasti mereka langsung menurut.

"HAO HAO HAO WO MEN ZOU. (IYA IYA IYA KITA PERGI.)" Mereka semua langsung melesat ke mobil.

•✧•

Setibanya keluarga Qian di kediaman Lucas. "GONG XI GONG XI." Lucas menepok bahu Kun.

"Ehhh gong xi ni a Lucas." Kun membalas dengan kedua tangan mengepal di depan dadanya dan menggerakkan nya kedepan kebelakang. Kedua dominan itu mulai asik mengobrol.

"Waduhh anak anak lu udah gede gede ya." Ten memberikan senyuman kepada kedua anak Lucas dan Winwin.

"Gong xi fa cai Kun shushu, Ten shushu," ucap Xiaojun dan Chenle.

"Iyanih bongsor, anak lu juga udah gede. Hendery sama Yangyang udah punya pacar belom?" ucap Winwin.

"Gong xi fa cai Lucas shushu, Winwin shu shu," ucap Hendery dan Yangyang.

"Belom ada pacar shu (paman)." Hendery membalas basa basi orang tua saat Chinese New Year itu. Begitu pula Yangyang.

"Kemaren Chenle menang kompetisi piano ya? hao bang.(hebat.)" Ten mengeluarkan dua lembar hong bao dari tasnya lalu memberikannya kepada Xiaojun dan Chenle.

Winwin juga melakukan hal yang sama, ia memberikan hong bao kepada Hendery dan Yangyang. "Nih hong bao buat koko sama dede, belajar yang pinter ya."

"Ayo ayo makan. Yangyang makan banyakan, kamu mirip Xiaojun tuh susah makan." Lucas merangkul para anak anak dengan tangan besarnya lalu mengajak mereka ke meja makan.

"Ayo makan Kun, Ten." Winwin mengikuti Lucas ke meja makan.

"Ko," panggil Ten.

"Hm?"

"Aku gendut ya?"

Ya ampun, cobaan apalagi ini, dalam hati Kun. "Ngga sayang, kenapa nanya gitu?"

"Badan Winwin bagus." Bibir Ten melengkung ke bawah tanda bersedih.

"Badan kamu bagus, ini apalagi bajunya juga cocok banget sama kamu." Kun memeluk pinggang ramping suaminya.

"Masa sih? timbangan aku naik loh."

"Kamu manis di mata koko, dan selamanya akan begitu. Liat tuh, anak kita ganteng ganteng kan karena dari gen kamu juga."

"Koko gombal mulu kerjaannya." Ten berjalan meninggalkan Kun dengan wajah dan telinga yang memerah.

Kun ikut duduk di meja makan itu dan makan bersama mereka semua. "Koko, dede, panggil shushu makan."

"Udahhh babaa."

Keadaan pandemi yang masih merebak membuat mereka tidak bisa merayakan di luar, tapi kebersamaan sederhana seperti inilah yang membuat Chinese New Year selalu dirindukan.

-The End-

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

GONG XI FA CAI
BAGI YANG MERAYAKAN❤️

MAAF PENDEK SOALNYA SPONTAN
万事如意,年年有余,健健康康,
幸幸福福,大吉大利,我爱你们哦❤️

see u on the next chapter

Ten Uke Universe pt.2 (Allxten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang