•••
"Loh Cio?!"
Ayyara tersentak ketika melihat sang pemilik kampus itu berada dihadapannya, namun yang ia pertanyakan adalah mengapa sang pemilik kampus itu kenal dengan anak kecil digendongannya ini? Dan apa tadi? Cio? Jadi nama bocah gembul ini adalah Cio? Hm, sangat menggemaskan.
"Ah, pak." Ayyara membungkuk dengan tangan yang menahan punggung anak kecil itu, begitu pun dengan Feli yang ditemani dengan senyuman kaku.
Sang pemilik kampus- atau lebih tepatnya pak Putra itu tersenyum dan mengangguk. Lalu pandangannya beralih pada sang cucu yang berada digendongan mahasiswinya itu. Merasa tidak enak, bagaimana bisa cucunya itu berada digendongan salah satu mahasiswi dikampusnya.
Hey, siapa yang tidak mengenal dengan pak Putra Rafaizan ini? Bukan hanya pemilik perusahaan R'corp yang dikenal dengan perusahaan terbaik yang menduduki no 1 se-ASIA. Perusahaan R'corp pun memiliki cabang dimana mana, namun ia juga salah satu pemilik kampus ini. Belum lagi ia memiliki perusahaan lainnya, sangat kaya bukan? Bahkan jika pak Putra hanya rebahan pun uangnya tidak akan habis.
"Emm, maaf pak. Bapak kenal sama anak kecil ini?"tanya Ayyara hati-hati.
Pak Putra menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian mengangguk cepat. "Itu cucu saya."jawabnya, membuat Ayyara membulat matanya sempurna.
Perhatiannya kini beralih pada Cio yang tertidur pulas dibahunya, bahkan terlihat begitu nyaman. Beberapa detik kemudian Ayyara tersenyum kaku. "Maaf pak saya lancang karna udah gendong cucunya."ucap Ayyara tak enak, dengan pelan ia menghampiri pak Putra.
Memindahkan Cio yang kini terusik pelan dalam tidurnya itu, Ayyara yang melihatnya mengusap pelan punggung Cio. Menampilkan senyuman manisnya itu ketika berhasil karna tak membuat Cio terbangun.
"Ah kalo begitu saya permisi ya? Terimakasih sudah menjaga Cio tadi, maaf juga karna merepotkan kamu."ucap Pak Putra tersenyum, Ayyara yang melihatnya tersenyum balik dan membungkuk.
"Sama-sama pak, dan saya merasa tidak direpotkan kok."balasnya sopan, membuat pak Putra tersenyum lagi.
"Siapa nama kamu?"tanya pak Putra.
"Nama saya Ayyara pak."
"Ayyara, terimakasih sekali lagi ya? Saya permisi." Setelahnya, ia meninggalkan kantin itu. Ayyara yang melihatnya bernafas lega, mendudukkan dirinya kembali di kursi kantin.
Feli yang baru saja menyelesaikan tugasnya menoleh. "Lo deg-degan?"tanya Feli.
Ayyara menoleh ke samping dan mengerutkan keningnya. "Deg-degan kenapa?"tanya balik Ayyara.
"Ya itu, ketemu pak Putra."ujar Feli, namun ia mendapatkan jawaban gelengan dari temannya itu.
"Enggak b aja, kenapa harus deg-degan?"tanya Ayyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Cold Pilot [ON GOING]
Cerita Pendek[Bahasa semi/baku] Ayyara yang telah mengejar skripsinya itu dikejutkan dengan seorang lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah, padahal kenal saja tidak lalu bagaimana Ayyara mau menerima pernikahan itu? Winata Rafaizan, seorang lelaki yang berpro...