R&HL❤

0 1 0
                                    

Kirana melewati keluarganya yang sedang berbincang-bincang di ruang tamu. Dia sangat kesal sangat kesal. Bagaimana tidak? Guru mereka memberi tugas berkelompok. Dan na'asnya dia sekelompok dengan amel.

Apa yang harus dia lakukan? Apa dia harus menolak permintaan amel yang menginginkan tugasnya di kerjakan di rumahnya? Tapi bagaimana dengan kejadian di sekolah?

Ya dia tau mereka tidak berdua saja, tapi Naura juga ikut, mereka bersyukur gurunya mengizinkan mereka sekelompok bertiga.

Tentu saja dua lainnya akan ikut nimbrung, desi dan alma tidak akan menyia-nyiakan waktu kebersamaan mereka.

Kirana bingung bagaimana di bersikap saat bertemu nanti dengan kakak kelasnya itu. Jika mengingat kiss itu rasanya Kirana mau terbang.

"AAAAA MAMA ANAKMU DEPRESI" pekik Kirana dengan posisi berbaring di ranjang kebesarannya.

Keluarganya yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala memahami tingkah putri bungsu mereka itu.

"Kenapa si ade?"

"Kamu tau lah ade kamu itu gimana orang nya" Ariana, mama kiran tersenyum jahil.

Sedangkan raya kakak Kirana hanya manggut-manggut paham.

"Ma, papa mana, perasaan baru ditinggal sebentar ke dapur" tanya raya, tadi setelah Kirana pulang kebetulan raya ingin mengambil botol minuman di kulkas. Tapi setelah kembali dia tidak melihat Andra, papanya.

"Oh papa ke ruang kerja kak, tadi ada klien papa yang nelfon katanya ada masalah" jawab Ariana.

"Aku ke atas dulu ya ma" pamit raya diangguki ariana. Raya menaiki tangga menuju kamarnya, tapi saat melewati kamar kiran, samar-samar dia mendengar Kirana seperti berbicara dengan seseorang.

"iya, tapi kiss nya gak sengaja"

"Di bibir"

"Kakak kelas gue sendiri-"

BRAK

Raya membuka pintu kamar Kirana dengan kasar lalu tercengir saat melihat adiknya terkejut, raya menutup pintu lalu berlari kecil menghampiri Kirana di ranjang

"Kakak gak salah dengar kan dek?" Kirana membisu, bagaimana ini?

"Ma-maksud kakak apa ya"

"Siapa yang kiss?" Matanya menyipit

"Apa sih kak ,gak ngerti deh" Kirana memutuskan telfonnya dan menyimpannya di nakas samping ranjangnya.

Raya melihat gerak-gerik Kirana yang mencurigakan.

"Ya udah Kaka pergi dulu" kiran tersenyum,raya membuka pintu lalu menutupnya kembali. Setelah merasa aman ,kiran kembali merebahkan tubuhnya di ranjang, matanya menatap langit-langit kamar , berpikir apa yang harus dia lakukan besok?

Besok dia pasti bertemu Rafael dia yakin itu, Karna mereka akan mengerjakan tugas di rumah Amel dan tentunya rumah Rafael juga.

Berlarut dalam keheningan membuat matanya mengantuk,tidak lama kemudian kiran masuk kedalam mimpinya.

❄❄❄❄❄

Pagi pagi sekali ponsel Kirana berbunyi menandakan ada panggilan masuk dan saat dia melihatnya ternyata Amel yang menelfon.

Saat panggilan terhubung Amel hanya mengatakan

"Kirana datang kerumah gue jam 10" lalu sambungan terputus. Laknat emang, pagi-pagi bangunin orang cuma mau bilang itu.

Dan disinilah dia sekarang,di ruang tamu keluarga Amel ,disini hanya ada dirinya, Amel, Alma,Naura dan Nita. Kirana berangkat bersama Alma dan Naura, sedangkan Desi katanya dia antar oleh abangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rafael & his Love | ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang