10

2.7K 328 20
                                    

🥀__🥀

"Lo apain lagi adek gue hah!!" Padahal Jevin dan Marsha baru saja sampai dilobi hotel tempat mereka akan menginap dua malam selama di Bali, tapi Yeri sudah memberinya sambutan yang cukup hangat. Pertama kali mereka bertemu dirumah sakit, dengan sambutan yang sama. Jevin bisa merasakan pipi bagian kanannya panas akibat tamparan Yeri yang tidak bisa dibilang pelan. Mana Marsha tidak membantu sama sekali, wanita itu memutuskan untuk memeluk kakak satu-satunya itu seerat mungkin.

"Bby, gak usah gini lah, malu. Jevin, Marsha ayok kekamar aja, udah abang pesenin kamar" Lelaki yang kini membawa tas Marsha itu setahu Jevin adalah kekasih Yeri. Ia kurang faham situasinya bagaimana, tapi seingatnya Marko ini sudah punya istri.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan?"

"Yer, itu Marsha nya dikasi minum dulu baru di tanya-tanya!"

"Aku ada ini kok" Marsha meraih botol tumbler nya dari tangan Jevin.

"Oke, trus kenapa tadi malem nelfon kakak nangis?? Jevin jahatin kamu, iya??"

"Aku ketemu mama" Tiga kata yang keluar dari mulut Marsha mampu membuat semua orang didalam kamar yang berukuran luas itu terdiam, Jevin mempelajari raut wajah mereka masing-masing dan cukup terkejut ketika melihat ekspresi Marko, lelaki itu seperti tahu banyak apa yang terjadi ada keluarga Yeri dan Marsha.

"Mama gak apa-apain kamu kan?" Marsha menggeleng, Marko menghembuskan nafas lega.

"Kamu pindah aja dimansion abang Sha, biar kakak mu ada temen. Gak usah lagi balik ke apartemen itu, gak aman juga"

"Apaan, gak bisa lah!" Demi apapun Jevin reflex, ia tidak bermaksud untuk kurang ajar.

"Kenapa?? Gak terima lo??!" Jevin mendengus, Yeri selalu saja sensi pada dirinya.

"Bukan gitu kak, tapi Marsha gak bisa ninggalin apartemen itu. Aku janji aku bakal lebih sering lagi sama Marsha buat jagain dia. Please, selagi masih bisa aku handle biar aku aja" Marko mengangguk setuju, ia tidak ingin terlalu ikut campur dalam hubungan Marsha dan Jevin, tapi kalau sekali lagi Marko dengar bahwa Jevin menyakiti Marsha maka ia tidak akan segan-segan untuk membawa Marsha tinggal bersamanya dan Yeri, mempersulit akses Jevin untuk menemui Marsha.








🥀__🥀





Hari ini adalah hari bersejarah buat Aca, meskipun Jevin tidak bisa dihubungi dari tadi malam tapi ia tidak kesal sama sekali, mungkin nanti ia akan bertanya tapi tidak akan marah. Tau apa alasannya? Karin, kembaran Jevin hari ini ngajakin dia buat shopping bareng. Meskipun ia bukan tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang, tapi jika ini akan membantunya dekat dengan Karin maka ia tidak masalah.

"Gue telat gak?" Aca menggeleng, sedikit maklum karena tadi gadis itu mengatakan kalau dia nganter Mamanya ke salon dulu, nanti baru dijemput bareng Aca.

"Bukan shopping sih Ca, gue cuma minta temenin ngadem doang sekalian nungguin nyokap. Gak apa kan?" Aca mengangguk.

"Gak apa Karin" Karin balas senyum, matanya masih fokus pada ponsel ditangannya, keduanya memutuskan untuk ngadem di Starbucks dulu, baru kemudian nanti keliling.

"Gue sebel banget deh sama Jevin, dia kalo refreshing gak pernah mau ajakin gue!!"

"Gimana Rin?" Jevin?? Refreshing?? Mengapa ia tidak tahu?

"Ini lho, Jevin kan lagi di Bali dia tuh—" Karin menghentikan kalimatnya sebentar, ekspresinya dibuat terkejut lengkap dengan tangan yang menutupi bibir.

"Lo gak tau Jevin sekarang ada di Bali?" Aca senyum canggung, gimana mau tau kalau Jevin saja tidak bisa dihubungi.

"Dia gak ngasi tau sih, kalau boleh tahu, Jevin ngapain ya Rin ke Bali?"

Karin mengibaskan tangannya sebelum menjawab, "Aaah, biasa lelaki. Jevin kan emang suka keliaran, paling sering Bali sih. Dia juga gak ngasi tau gue Ca mau ngapain, tapi biasanya kalo di Bali ya ketemu temen kan?" Karin terkekeh, menyesap minumannya. Entah mengapa Aca merasa kekehan itu lebih seperti ejekan. Ejekan tentang seberapa Jevin tidak menghargai dirinya sebagai kekasih, karena tidak mengabari sama sekali.

Aca menyesal, ia ingin segera pulang. Tapi setelah ini ia harus menemani mamanya Jevin keacara keluarga. Tuhan, semoga hati Aca diberi ketabahan.



🥀__🥀



Aku kondangan duluuu, doakan hatiku kuat byeeeeeeee

Behind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang