𝗠𝘆 [𝗡𝗮𝗺𝗲]

✍︎;🥀

Didedikasikan untuk @bontenslave

- - ┈┈∘┈ HAITANI'S BROTHER┈∘┈┈ - -
Tokyo Revengers © Ken Wakui

•

•

•

Happy Reading!

Ketika rantai itu menjerat, seluruh napasku seakan tercekat dalam kerongkongan. Penglihatanku pun ikut menggelap dengan rasa pusing yang bertubi-tubi menghantam kepalaku yang berdenyut.

Seluruh tubuhku serasa kebas dan menggigil, meski dalam ingatanku aku sudah memakai pakaian super tebal akibat musim dingin bulan ini. Namun anehnya, pori-pori permukaan kulit ini menghantarkan rasa ngilu yang amat menusuk hingga tulang.

Jari-jemariku gemetar, bibirku mengering bahkan rasa haus begitu menyengat bagian tenggorokanku. Saat aku coba menggerakkan tubuh, kulitku justru merasa perih seperti terbelenggu. Itu menyakitkan.

Kemudian derit kursi yang menyangga tubuhku membuat aku menyadari bahwa diriku sedang menjadi korban penculikan.

Di mana aku?

"[Name]."

Suara itu terdengar jauh dalam kegelapan. Sangat jelas dan entah alasan apa justru menggelitik gendang telingaku. Aku penasaran siapa orang itu, namun hanya warna hitam yang ku lihat di sini.

"Nama yang indah. Ku rasa cukup cocok untuk gadis sepertimu."

Suara serak khas pria itu muncul lagi. Kali ini aku bisa mencium harum semerbak pohon pinus dan tembakau tidak jauh dari tempatku, segar juga memabukkan. Gila. Ada apa dengan diriku?

"Siapa kau?" aku memberanikan diri bertanya sekaligus memenuhi rasa penasaranku akan sosok pria yang menculikku saat ini. Diam-diam aku merutuk. Mengapa bukan rasa takut yang ku rasakan saat ini?

Sial, sungguh sial! Harum pria itu benar-benar menggodaku untuk kali pertama.

Lalu aku mendengar kekehan mengejek menyambut pertanyaanku tadi yang ku yakini berasal dari pria itu. Oh damn. Kenapa suara tawanya saja bisa sesexy itu?

"Aku Rindou. Haitani Rindou." jawab pria itu sementara mataku berkedip beberapa kali meski dalam kegelapan.

"Jadi, nama penculikku Rindou?" beoku tanpa sadar.

Kemudian dia tertawa kecil, entah menganggapku polos atau bodoh atas perkataanku barusan.

"Ya, penculikmu ini bernama Rindou. Apa kau takut, hn?"

Aku terdiam. Tidak ingin menjawab pertanyaannya karena bagaimanapun aku justru gugup menahan detak jantungku yang berdentum kuat.

Sejujurnya ini bukan pertama kalinya aku menjadi korban penculikan. Setidaknya selama tiga tahun terakhir, sudah empat kali aku berhasil selamat dari kasus penculikan berkedok pemerasan juga balas dendam.

Hei, siapa yang tidak mengenalku? Aku adalah putri tunggal dari salah satu konglomerat di negeri ini. Kemewahan dan popularitas sudah ku dapatkan sejak dini berkat kekayaan kedua orangtuaku. Bukan sombong, bahkan banyak para pria dari kalangan bawah, menengah bahkan seorang Raja pun tergila-gila untuk menjadikan diriku istri mereka karena kemolekan tubuh yang ku miliki.