✍︎;🌹

8.1K 382 21
                                    

•┈┈┈••✦ INUI SHEISU ✦••┈┈┈•
Tokyo Revengers © Ken Wakui

Happy Reading!


"Hoshhh...hoosshh...hosshh...." deru napas itu terdengar kasar. Dengan kaki gemetar serta tubuh yang nyaris penuh dengan keringat, wajah cantik yang tertutupi sebagian helaian rambut hitamnya yang lepek itu menoleh ke belakang setiap detiknya.

Kesialan beruntun yang menimpanya beberapa hari ini benar-benar membuat kepalanya sakit bukan kepalang. Dan hari ini yang terparah. Di saat semua orang sedang berkumpul di ballroom hotel, dia berlari kesetanan seorang diri.

"Cih. Bangsat!"

Umpatan demi umpatan lolos dari bibir mungil dengan warna pink itu. Beriringan dengan kaki jenjangnya yang kembali melangkah cepat sambil mengangkat gaun merahnya yang terbelah di bagian kanan, sehingga menampakkan kaki mulusnya yang terawat puluhan juta.

Bahkan high heels dengan warna serupa gaunnya itu sudah patah di saat dirinya terpaksa menuruni tangga. Sial! Seharusnya sekarang dia sedang bersenang-senang di dalam sana, bukannya malah lari tidak jelas dengan bertelanjang kaki seperti ini!

Kepalanya lagi-lagi melengos ke belakang. Netra coklatnya mengecil, kemudian melebar. Di ikuti tubuhnya yang ia paksa untuk memacu kakinya lebih cepat berlari meski sangat berat. Ia yakin pasti setelah ini dirinya akan terkena dehidrasi, tidak lupa kakinya yang lecet akibat terkena lantai kasar sialan di hotel itu.

Dengan gerakan gesit, dia berbelok kemudian menuruni tangga yang entah ke berapa kalinya. Hei! Hotel ini gila! Kenapa punya 17 lantai untuk mencapai dasarnya, hah?! Lagi-lagi perempuan itu memaki dalam hati. Kakinya nyaris terpeleset jika tangannya tidak sigap memegang besi di sekitar tangga.

Bulu romanya meremang saat bayang-bayang tubuhnya tergelincir dan menghantam lantai keras itu lalu berakhir nyawanya kembali pada pangkuan sang Pencipta terlintas di otaknya. Nooo!!! Dia tidak mau mati muda!

"Argh! Sialan! Berhenti mengejarku, bangsatt!!" gadis itu mengerang keras ke arah belakang. Kurang dari 6 meter dari tempatnya berlari, seseorang mengejarnya. Dengan setelan serba hitam, sosok itu terlihat mirip dengan pencabut nyawa meski tanpa membawa sabit besar.

Perempuan dengan penampilan acak-acakan itu masih berusaha menghindar dari si penguntit yang dua hari ini mengikutinya. Ia kira hanya sekedar pengagum rahasia, eh ternyata lebih berbahaya dari stalker biasa.

Penguntit brengsek! Awas saja kalau sampai tertangkap! Akan gadis itu cincang tubuhnya karena membuat seorang Hara [Name] berlarian seperti orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa.

[Name] terus berlari-melewati lorong panjang kemudian menuruni tangga mencoba tidak mempedulikan kakinya yang nyeri. Lift, seharusnya gadis cantik itu menggunakan fasilitas yang tersedia di hotel ini daripada kesusahan lepas dari si penguntit gila itu.

Tetapi, seperti Tuhan telah mengatur rencana dan seolah mendukung sang penguntit bangsat itu. Semua lift tidak bisa di gunakan, padahal beberapa jam yang lalu saat dirinya naik ke lantai atas masih beroperasi seperti biasanya.

𝗠𝘆 [𝗡𝗮𝗺𝗲] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang