thirteen

1K 158 6
                                    

✨✨✨✨





Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Tapi Bella masih belum bisa tidur, dia merasakan perutnya sangat keram dibagian bawah. Dia tau rasa sakit ini karena setiap bulan dia pasti akan mengalaminya.

Bella membolak-balikkan tubuhnya ke kiri kanan sambil menekan perutnya, agar rasanya sakitnya sedikit hilang. Di meja samping tempat tidur ada botol berisi air hangat yang sudah dia tempelkan tadi ke perutnya, tapi rasa sakitnya belum juga berkurang.

Biasanya dia akan minum obat tetapi kebetulan obatnya habis dan dia belum sempat untuk beli. Bella menekan perutnya kuat dan memejamkan matanya berusaha untuk tidur, jika tidak dia akan seperti ini terus sampai pagi dan tidak tidur sama sekali.

"Please kerja samanya ya biarin gue tidur dulu, besok ada ulangan kimia kalau nggak tidur bisa-bisa besok ngantuk." Gumamnya menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Pagi harinya Arum yang sedang menata makanan di meja di kejutkan dengan penampilan anaknya yang kusut. Rambut yang biasanya di kuncir terlihat tergerai asal-asalan, dengan muka yang sedikit pucat membuatnya panik seketika.

"Kamu kenapa, sayang?" Bella mendekat dan memeluk tubuh Arum.

"Badan kamu juga anget nih, kamu sakit?" Ucapnya setelah memeriksa kening Bella.

"Biasa, Mam. Tamu bulanan dan obatnya habis jadi semalaman aku nggak bisa tidur."

"Ya ampun kasian anak Mama. Mau Mama beliin obatnya?"

"Nggak usah, Ma. Nanti aku beli sendiri saja sekalian berangkat sekolah." Arum mengangguk dan menyiapkan roti untuk Bella.

"Kalau begitu aku berangkat dulu ya, Ma." Bella berdiri mencium pipi Arum dan segera berlalu keluar.

"Anak itu selalu terburu-buru. Eh tapi berangkatnya sama Bagas nggak ya, biasanya dia masuk ikut makan." Ucap Arum menatap punggung Bella yang sudah tak terlihat.

•••••

"Ampun kepala gue rasanya mau meledak saking pusingnya mikir jawaban ulangan tadi." Keluh Adele yang merebahkan kepalanya di meja.

Bella sendiri tidak jauh berbeda dengan sahabatnya itu, apalagi ditambah dengan perutnya yang masih terasa nyeri.

"Tenaga gue ke kuras habis berkat ulangan hari ini. Mana semalam nggak sempat belajar lagi, gue saja nggak yakin nanti nilainya bagus."

"Yang penting sudah berusaha, Dele. Soal bagus atau nggak serahkan pada guru yang menilai." Bella menepuk punggung Adele pelan.

Brakk!!

Bella seketika menegakkan tubuhnya melihat Adele yang tiba-tiba memukul meja dengan keras.

"Kita ke kantin yuk, Bell. Gue mau ngisi tenaga gue yang sudah habis gara-gara kimia." Adele segera menarik tangan Bella keluar kelas menuju kantin.

Kantin terlihat penuh dengan murid yang sedang mengisi perut mereka, apalagi sehabis ulangan yang mengurus tenaga. Adele dan Bella mendudukkan tubuhnya di kursi pojok yang tersisa.

All About BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang